Ekstrakulikuler Batik di Yunani

Ekstrakulikuler Batik di Yunani
info gambar utama

Batik, salah satu trademark Indonesia itu kini semakin mendunia, apa pasal? Baru-baru ini membatik dijadikan salah satu kegiatan ekstrakulikuler di SD Bodossakio, Kantza, Yunani. Peresmian pembukaan kelas itu diikuti oleh 300 orang siswa serangkaian dengan acara Indonesian Day di sekolah itu.

SD Bodossakio atau yang lebih dikenal dengan nama Athens College merupakan salah satu sekolah ternama di Yunani bahkan Eropa, salah satu alumnus mereka yaitu Geoge Papandreou yang merupakan PM Yunani saat ini.

Kelas membatik dan presentasi tentang Indonesia itu digagas oleh Eleni Grafakou, seorang warga Yunani yang menerima beasiswa Darmasiswa Tahun Angkatan 2006/2007 yang sekarang menjadi staf pengajar di sekolah itu. Grafakou menjelaskan pembuatan batik sangatlah tradisional tapi mempunyai hasil yang sangat indah. Ia pun melibatkan tim tari KBRI Athena untuk menampilkan tarian tradisional Indonesia.

Grafakou memulai presentasinya dengan menunjukan letak Indonesia secara geografis sambil memberikan keterangan singkat tentang pulau-pulau di Indonesia sambil diiringi musik gamelan Bali. Kemudian ia menerangkan rumah adat di Indonesia seperti rumah Gadang di Minangkabau, Joglo di Jawa dan Tongkonan di Toraja dan tidak ketinggalan menunjukan peninggalan sejarah Indonesia seperti Borobudur dan Prambanan. Selain batik ia juga menjelaskan tentang wayang kulit dan golek yang menurutnya mirip dengan yang ada di Yunani yaitu wayang Karagiozi. Grafakou juga mempresentasikan tentang kekayaan flora dan fauna seperti bunga Raflesia Arnoldi dan Orang Utan.

Selain mengajar di Bodossakio, ia juga mengajar di kelas seni terapan pada Pusat Kebudayaan dan Seni Maroussi dan Kifisia, Athena, dan membatik merupakan salah satu seni yang diajarkannya. Ia pun baru saja kembali dari Indonesia mengikuti World Batik Summit di Jakarta lalu. Pada kesempatan itu ia menerangkan perkembangan batik di Yunani dan kendala yang dihadapinya untuk mengajarkan batik di Yunani.

Program yang dijalankan Eleni Grafakou juga diharapkan bisa mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yunani serta mengenalkan indonesia sebagai negara sahabat yang kaya akan keragaman seni dan budaya serta meningkatkan hubungan dalam tatanan people-to-people contact (kontak antar masyarakat).

News Source: Detik

Re-written on Good News From Indonesia by M. Q Rusydan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini