Brazil, dan Masa Depan Indonesia

Brazil, dan Masa Depan Indonesia
info gambar utama
Akhyari Hananto Sebelumnya saya menulis tentang Malaysia dan Tolok Ukur Indonesia, bisa dibaca disini. Nah tulisan berikut ini adalah pendapat saya tentang negara yang lebih 'pantas' menjadi benchmark bagi Indonesia. Pendapat pribadi. Dari semua negara dengan populasi besar, dari semua anggota G-20, dari semua anggota BRICs (Brazil, Russia, India, China, dan South Africa), Brazil adalah yang paling banyak punya kesamaan dengan Indonesia. Mari kita lihat kenapa Brazil lebih cocok menjadi benchmark, dan bukan Malaysia.
  1. Brazil, seperti Indonesia, adalah negara dengan populasi terbesar di wilayahnya. Brazil terbesar di Amerika Latin, Indonesia terbesar di Asia Tenggara.
  2. Brazil, seperti Indonesia, adalah negara dengan luas wilayah yang besar. Yang membedakan adalah karena Indonesia terpisah-pisah oleh lautan, sementara Brazil menjadi satu wilayah daratan yang besar.
  3. Brazil dan Indonesia adalah 2 negara pemilik sumber daya alam terbesar.
Nah, sebenarnya banyak lagi persamaannya. Tapi mari kita lihat ketimpangan antara ke dua negara, terutama dalam bidang ekonomi.
  1. Brazil mempunyai perusahaan minyak raksasa, dan masuk sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia, Petrobras. Indonesia punya Pertamina, namun secara kapitalisasi, dan produksi, Pertamina masih jauh dibawah.
  2. Vale, perusahaan pertambangan Brazil, adalah nomor 2 terbesar di dunia setelah BHP Billiton (Australia). Bagaimana dengan Antam (Aneka Tambang) Indonesia?
  3. Sementara PTDI di Indonesia masih kembang kempis dan mulai merangkak, Embraer di Brazil sudah menjadi pemimpin di pasar pesawat berbadan sedang. Produknya dipakai dimana-mana.
Dan masih banyak lagi. Namun, satu hal yang perlu saya garis bawahi adalah bahwa Indonesia, sudah mempunyai apa yang Brazil punya. Seperti 3 contoh di atas, yang perlu kita lakukan adalah membangun kapasitas manusia2 kita, dan menjadikan Pertamina, PTDI, dan Antam, perusahaan-perusahaan sekaliber Petrobras, Embraer, dan Vale.
Embraer, perusahan dirgantara Brazil yang kualitas produknya diakui dunia

Bukan begitu? Pasti banyak yang skeptis dan pesimis. Tapi ketahuilah, tahun 80-an dan 90-an, selain sepakbola dan festival Rio-nya, orang mengenal Brazil sebagai negara dengan tingkat kriminalitas tinggi, kemiskinan merajalela, korupsi tinggi, dan sebagainya. Kita merasa seperti itu sekarang ini. Kalau Brazil bisa, Indonesia tentu bisa!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini