Bebatuan dan Lapangan Kerja Baru

Bebatuan dan Lapangan Kerja Baru
info gambar utama
Booming batu giok di tanah air, terutama di Aceh telah banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru. Bahkan Gabungan Pecinta Batu Alam (GaPBA) Aceh klaim telah berhasil melahirkan perajin batu giok sebanyak 15 ribu orang di seluruh Aceh. Ketua GaPBA Aceh, Nasrul Sufi mengatakan, sebanyak 15 ribu anggotanya di seluruh Aceh saat ini telah memiliki penghasilan sendiri. Bahkan mereka sebelumnya menganggur, sekarang sudah memiliki pekerjaan dengan berjualan atau pengrajin asah batu cincin. "Jadi ada banyak anak muda sekarang sudah terbebas pengaruh narkoba dan sejenisnya, tidak lagi berjualan barang haram itu, mereka justru sekarang sudah ada pendapatan dari jualan batu cincin," kata Nasrul Sufi, Sabtu (28/3) di Banda Aceh. Katanya, untuk pengasah batu cincin saja mereka bisa mendapatkan Rp 300 ribu per harinya. Belum lagi penjual yang bisa dilakukan di mana pun, tanpa harus ada modal besar atau toko tempat berjualan. "Mereka itu bisa berjualan di mana saja, terutama banyak terjadi transaksi di warung kopi, jadi warung kopi sekarang di Aceh sudah berubah menjadi pasar giok," terangnya. Kendati demikian, Nasrul Sufi selalu mengingatkan yang mengambil giok di hutan agar tidak merusak lingkungan. Alangkah bijaknya hanya mengambil batu yang baik dan super, tidak mengambil semua batu yang kemudian terbuang. "Ambillah batu yang super, jangan semua diambil, percuma nanti terbuang," imbuhnya. disadur dari merdeka

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini