Promosi Budaya Indonesia di Mesir

Promosi Budaya Indonesia di Mesir
info gambar utama
Warga Mesir pemerhati Bahasa Indonesia ikut serta dalam promosi budaya Indonesia untuk memperkenalkan ragam kesenian Nusantara di Negeri Seribu Menara itu. "Grup tari beranggotakan warga Mesir dari Pusat Kebudayaan Indonesia (PUSKIN) tersebut sudah sering tampil untuk promosi budaya Indonesia," kata Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kairo Windratmo Suwarno, Sabtu. Windratmo merujuk pada pertunjukan budaya Indonesia yang digelar di Pusat Kebudayaan Mesir, "Cairo Opera House", pada Kamis (9/4) malam. Dalam pertunjukan tersebut, grup tari yang beranggotakan enam gadis Mesir itu menampilkan Tari Lengger Lenggasor dari Purbalingga, Jawa Tengah, dan Tari Merak ciptaan Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri. Sanggar Tari SMP Al Azhar Palembang juga memerihkan pagelaran budaya Indonesia di Opera House tersebut, yang menampilkan Tari Riraga Musi, Tari piring, dan Tari Ngibing. Fitry Nugroho dari Sekolah Indonesia Cairo mempersembahkan Tari Legong dalam pertunjukan di Pusat Kebudayaan Mesir itu. Selain tarian, juga pagelaran Pencak Silat dan penayangan film promosi wisata Indonesia. Minati bahasa Indonesia Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo Fahmy Lukman menjelaskan, grup tarian Indonesia yang beranggotakan warga Mesir itu merupakan hasil binaan PUSKIN, yaitu bagian dari program Kursus Bahasa Indonesia. "Program Kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN itu tidak terbatas pengajaran bahasa, melainkan juga mencakup seni budaya termasuk tarian dan seni bela diri Pencak Silat," kata Fahmy. Disebutkan, kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN itu dilakukan secara gratis dan cukup diminati warga Mesir dan beberapa kalangan warga asing lainnya. Kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN telah melahirkan 1.384 alumni, umumnya warga Mesir. Menurut Fahmy, program Kursus Bahasa Indonesia diadakan sejak tahun 1987, namun serius semenjak Oktober 2009. Setiap angkatan kursus hanya dibatasi 80 murid, yaitu empat kali dalam setahun pada Januari, April, Juli, dan September. Atdikbud menjelaskan, selain kursus Bahasa Indonesia di PUSKIN, Suez Canal Unversity, Mesir, juga membuka program Bahasa Indonesia, yang mahasiswanya saat ini berjumlah 300 orang. "Program bahasa Indonesia di Suez Canal University misi utamanya adalah untuk menginternasionalkan Bahasa Indonesia," papar Fahmy. Program di Suez Canal University tersebut secara rutin setiap bulan diadakan sarasehan tentang Indonesia, mencakup sosial, budaya, pendidikan, pariwisata. Adtikbud Fahmy mengutakaran, pihaknya tengah berupaya meningkatkan program Bahasa Indonesia di Suez Canal University menjadi Pusat Studi Indonesia. "Insya Allah kita akan membuka program Studi Indonesia di Suez Canal University yang telah disetujui rektor universitas tersebut, dan didukung oleh Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Indonesia, Universitas Padjadjaran (Unpad), dan UPI Bandung," kata Fahmy Lukman. disadur dari ANTARANEWS

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini