12 Bentuk Ketupat Asli Indonesia. Yuk, Buat

12 Bentuk Ketupat Asli Indonesia. Yuk, Buat
info gambar utama
"Tak ada lebaran tanpa ketupat", begitulah pepatah yang banyak kita dengar, menggambarkan betapa 'pentingnya' ketupat di meja makan kita saat lebaran, atau sekedar gambar untuk kartu lebaran. Yang jelas...lebaran tanpa ketupat, takkan lah lengkap. Ketupat atau disebut juga kupat merupakan kuliner khas Indonesia yang berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa (janur) yang masih muda. Kuliner Ketupat ini yang paling umum ditemui pada saat perayaan Idul Fitri, dimana umat muslim merayakan berakhirnya bulan puasa. Kuliner yang menyertai ketupat ini antaralain adalah kupat tahu yang merupakan kuliner khas Sunda, Grabag yang berasal dari kabupaten Magelang, kupat glabet dari Kota Tegal, coto makassar yang berasal dari Makassar, lotek atau gado-gado yang bisanya dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ternyata ada banyak bentuk ketupat dan Prof. Dr. Florentinus Gregorius Winarno mengungkapkan bentuk-bentuk ketupat asli Indonesia dalam sebuah handout sederhana berjudul ‘Tumpeng Offering‘. Pakar ilmu teknologi pangan yang dikenal dengan nama F.G. Winarno ini mendokumentasikan 12 jenis kuliner tradisional yang terbuat dari janur, seperti yang bersumber dari detik.com. 1. Ketupat tumpeng Ketupat ini berbentuk seperti tumpeng, dengan bentuknya mengerucut serta dasar melebar. Helai janur menjuntai di bagian yang runcing. 2. Ketupat jago Ketupat jago ini digunakan untuk hajatan anak empat bulanan, dimana diharapkan bila bayinya laki-laki, nantinya akan menjadi seorang yang jago dengan watak ksatria dan mempunyai kedudukan tinggi. Ketupat jago ini terbuat dari delapan helai janur. Dengan bentuk segitiga sama kaki dengan ujung yang menjuntai di kanan kiri. Helaian janur di bagian atasnya diikat. Ketupat ini dipakai untuk hajatan empat bulanan. 3. Ketupat Bata Ketupat Bata atau dengan nama lain adalah ketupat luwar, ketupat ini digunakan untuk menyimbolkan tercapainya keinginan serta digunakan untuk mengharapkan jabang bayi dapat lahir dengan mudah dan selamat. Ketupat ini terdari dua helai janur dan berbentuk persegi panjang layaknya bata. Satu helaian berada di satu sudut, sementara helaian satu lagi keluar di seberang sudut tadi. 4. Ketupat bagea Ketupat ini berbentuk hampir bundar dengan janur menjuntai di bagian atas. Dengan Anyamannya saling menyilang, mirip dengan kue bagea atau mirip kuntum bunga. 5. Ketupat pendawa Ketupat ini berbentuk segitiga dengan ujung berupa dua helai janur yang dikepang. Kelihatannya seperti rambut yang dikepang dua. 6. Ketupat sidalungguh Ketupat ini digunakan pada syukuran empat bulan, ketupat ini menjadi simbol ditiupkannya roh ke dalam kandungan, sehingga si jabang bayi diberi kedudukan (sido lungguh) sebagai manusia kecil. Bentuknya mungil dengan ujung-ujung di kanan dan kiri. 7. Ketupat geleng Ketupat geleng ini mempunyai bentuk persegi panjang seperti ketupat bata, namun tanpa helaian janur yang menjuntai keluar. 8. Ketupat sari Ketupat sari ini berbentuk segitiga sama sisi namun lebih kecil daripada ketupat jago. Dengan helaiannya keluar di sudut kanan dan kiri. 9. Ketupat debleng (sintok) Ketupat ini menyimbolkan wanita cantik dan berbudi luhur, sesuai dengan harapan anak perempuan yang akan lahir. Ilustrasi ketupat dengan bentuk belah ketupat sebenarnya meniru ketupat debleng, sinta, atau sintok. Ujung janurnya keluar di dua sudut yang berseberangan. Ketupat ini menggunakan empat helai janur. 10. Ketupat sidapurna Ketupat ini berbentuk seperti huruf P terbalik atau kipas sate dengan hiasan lipatan janur mirip pita di salah satu sudutnya. Sudut yang bawahpun dilipat sebagai hiasan. 11. Ketupat bebek Ketupat bebek merupakan ketupat yang berukuran kecil dengan bagian bawahnya sedikit membulat, sementara ujungnya dibiarkan agak panjang dan miring ke atas mirip mulut bebek. 12. Ketupat gatep Ketupat gatep ini bentuknya mirip ketupat bebek, namun bentuknya lebih mirip huruf "d" kecil. Medianusantara.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini