#IndonesiaMudik ke London demi Jabat Tangan dan Semangkuk Lontong Opor

#IndonesiaMudik ke London demi Jabat Tangan dan Semangkuk Lontong Opor
info gambar utama
Siapa yang tak ingin merayakan Idul Fitri bersama kerabat tercinta? jika boleh memilih, tentu saja semua umat Muslim yang merayakan Idul Fitri pasti ingin dapat menikmati waktu berharga untuk sekedar menghabiskan semangkuk opor bersama keluarga di rumah.
Jarak yang harus ditempuh tak sebanding dengan rasa bahagia karena bertemu dengan sahabat (foto: Arif Rahman Wahid) Jarak yang harus ditempuh tak sebanding dengan rasa bahagia karena bertemu dengan sahabat (foto: Arif Rahman Wahid)

Inggris, salah satu negara yang memiliki banyak populasi warna negara Indonesia, menjadi tempat yang menawarkan banyak kisah seru dalam merayakan Idul Fitri. Momen berharga ini menjadi waktu yang tepat untuk saling mengunjungi kerabat dan sahabat yang sudah lama tidak berjumpa. London menjadi titik berkumpulnya ratusan pelajar Indonesia yang bermukim di Inggris. Beberapa pelajar Indonesia yang berasal dari kota lain seperti Nottingham, Birmingham, Swindon, Manchester, Lancaster, dan lain-lain rela menempuh perjalanan ‘mudik’ hanya untuk merasakan nikmatnya merayakan Idul Fitri di London bersama warga Indonesia lainnya. Suara takbir yang berkumandang membuat hati teduh setelah sekian lama mendengar adzan pun susah. Shalat Idul Fitri pada tanggal 17 Juli 2015 yang dipadati ratusan jamaah dilakukan di Wisma Nusantara yang juga merupakan kediaman Duta Besar Republik Indonesia.  Salah satu hal yang menarik adalah khotbah Idul Fitri dilakukan oleh Ustadz Nurul Huda yang khusus ‘diimport’ dari Indonesia untuk memberikan ceramah bagi warga Indonesia di London. Tradisi ini ternyata merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di London yang bermaksud untuk menumbuhkan aspek pembelajaran bagi pendakwah dalam negeri mengenai diaspora muslim Indonesia di Inggris dan tentu saja memberikan asupan rohani bagi Muslim Indonesia di Inggris yang harus beradaptasi menjadi kaum minoritas.
Semua tenda penuh dengan antrian panjang demi semangkuk lontong opor (foto: Masyithoh Annisa Ramadhani) Semua tenda penuh dengan antrian panjang demi semangkuk lontong opor (foto: Masyithoh Annisa Ramadhani)

Meskipun harus melewati antrian panjang untuk mendapatkan sepiring masakan khas lebaran seperti lontong, opor, sambal goreng hati, dan sambal terasi; semua itu tetap dilakukan bagi mereka yang merasakan betapa rindunya akan masakan di kampong halaman. Bercanda tawa dengan kerabat sembari menikmati opor membuat kami seakan lupa bahwa saat ini sedang berada di Inggris, bukan Indonesia.
Yang membuat kami tetap merasa di rumah walaupun sedang di perantauan : masakan Indonesia (foto: Indah Gilang Pusparani) Yang membuat kami tetap merasa di rumah walaupun sedang di perantauan : masakan Indonesia (foto: Indah Gilang Pusparani)

Di balik semua suka duka yang ada, melewatkan Idul Fitri di negeri orang pasti selalu memberikan kesan tersendiri bagi mereka yang harus berterima kasih kepada jarak dan rindu yang terlewatkan bersama keluarga terkasih di kampung halaman. sumber: Masyithoh Annisa Ramadhani, Birmingham

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Indah Gilang Pusparani lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Indah Gilang Pusparani.

Terima kasih telah membaca sampai di sini