Tempe, Anda pasti mengenal tempe kan? Hampir seluruh bangsa Indonesia mengenal tempe. Makanan yang sudah sangat merakyat dan sangat ramah dengan lidah orang Indonesia. Tidak mengherankan bila kemudian dua minggu lalu tepatnya sehari setelah lebaran, PERGIZI PANGAN (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan) Indonesia merilis petisi untuk Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI agar mengajukan Tempe sebagai warisan budaya ke UNESCO PBB. Sampai saat ini 18 ribu petisi telah terkumpul dari angka target 25 ribu tandatangan petisi.
Tempe kedelai
Petisi tersebut merupakan respon dari persepsi umum yang sampai saat ini masih menempatkan tempe sebagai makanan kelas rendah. Idiom seperti mental tempe yang terkesan merendahkan bangsa Indonesia yang sehari-harinya banyak mengkonsumsi tempe sudah seharusnya tidak lagi digunakan dimanapun, sebab tempe adalah makanan yang tidak kalah bergizi dengan makanan lainnya. Sehingga pemerintah RI dipandang perlu untuk memberikan dukungan pada tempe agar berkembang dengan lebih baik di rumah sendiri. Tempe juga telah menjadi penopang perekonomian kecil di berbagai tempat di Indonesia. Dikutip dari petisi yang menyebutkan bahwa "Hingga saat ini terdapat lebih dari 100,000 produsen tempe yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Konsumsi tempe memberikan kontribusi minimal 10% dari total protein harian, sementara telur 1.25%, daging 3.15% dan sereal sekitar 60%. Data BPS (2012) menunjukkan bahwa konsumsi tempe masyarakat Indonesia secara rata-rata mencapai 7 kg/kapita/tahun." Tampaknya sudah saatnya kisah cinta kita sebagai bangsa Indonesia di setiap piring sehari-hari, mendapatkan dukungan yang layak dan pantas menjadi identitas budaya. Berikan petisi anda sekarang juga untuk tempe tercinta karena dengan petis, tempe akan menjadi lebih nikmat. Artikel lain seputar tempe Indonesia yang juaraSaat tempe menjadi Fine DiningMinuman Tempe Raih Juara di Ecotrophelia Netherland 2015Tempe, World's Vegetarian FoodsThe Tempe master in JapanTautan Petisi Tempe di Change.org
Tempe kedelaiPetisi tersebut merupakan respon dari persepsi umum yang sampai saat ini masih menempatkan tempe sebagai makanan kelas rendah. Idiom seperti mental tempe yang terkesan merendahkan bangsa Indonesia yang sehari-harinya banyak mengkonsumsi tempe sudah seharusnya tidak lagi digunakan dimanapun, sebab tempe adalah makanan yang tidak kalah bergizi dengan makanan lainnya. Sehingga pemerintah RI dipandang perlu untuk memberikan dukungan pada tempe agar berkembang dengan lebih baik di rumah sendiri. Tempe juga telah menjadi penopang perekonomian kecil di berbagai tempat di Indonesia. Dikutip dari petisi yang menyebutkan bahwa "Hingga saat ini terdapat lebih dari 100,000 produsen tempe yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia. Konsumsi tempe memberikan kontribusi minimal 10% dari total protein harian, sementara telur 1.25%, daging 3.15% dan sereal sekitar 60%. Data BPS (2012) menunjukkan bahwa konsumsi tempe masyarakat Indonesia secara rata-rata mencapai 7 kg/kapita/tahun." Tampaknya sudah saatnya kisah cinta kita sebagai bangsa Indonesia di setiap piring sehari-hari, mendapatkan dukungan yang layak dan pantas menjadi identitas budaya. Berikan petisi anda sekarang juga untuk tempe tercinta karena dengan petis, tempe akan menjadi lebih nikmat. Artikel lain seputar tempe Indonesia yang juaraSaat tempe menjadi Fine DiningMinuman Tempe Raih Juara di Ecotrophelia Netherland 2015Tempe, World's Vegetarian FoodsThe Tempe master in JapanTautan Petisi Tempe di Change.org
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
