Pemuda-pemuda Indonesia di Pabrik Shinkansen

Pemuda-pemuda Indonesia di Pabrik Shinkansen
info gambar utama
Yokohama - Birunya langit tampak jelas. Matahari dengan leluasa membakar Yokohama. Hari itu, Rabu (5/8), suhu udara 40 derajad Celsius. Di tengah musim panas yang membara, 15 anak Indonesia berusia di bawah 22 tahun itu melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. Membereskan interior Shinkansen Seri-E7 atau kereta supercepat di Pabrik Yokohama, Jepang, milik J-TREC atau Japan Transport Engineering Company. "Saya sudah dua tahun di sini, Pak," kata Cahyo menjawab pertanyaan Investor Daily. Pria asal Magetan, Jawa Timur ini sedang menyambung-nyambungkan kabel di interior Shinkansen seri-7. Ke-14 rekan lainnya tersebar di berbagai bidang, antara lain listrik, mesin, dan logam. Shinkansen Anak-anak muda Indonesia, kata Naoto Miyashita, presiden J-TREC, tekun bekerja dan cepat belajar. Mereka dikirim PT INKA untuk langsung belajar di pabrik kereta terbesar di Jepang itu. Meski baru dua tahun, ketrampilan mereka sudah setara dengan teknisi Jepang. Buktinya, mereka dipercaya ikut menangani bagian tersulit di kereta api cepat. Ethos kerja mereka pun sudah mengikuti orang Jepang. Mereka bekerja dengan disiplin dan tak kenal lelah dalam belajar. Meski udara panas, kadang di atas 40 derajad Celsius, orang Jepang tetap bekerja. Ketika cuaca ekstrem berubah, suhu turun hingga minus 10-30 derajad Celsius orang Jepang tetap bekerja. Anak-anak Indonesia yang belajar di Jepang mampu mengikuti ethos kerja masyarakat Jepang. Didirikan tahun 1946 dengan nama Tokyu Corporation, perusahaan ini berubah nama menjadi Tokyu Car Corporation tahun 1952. Pembuatan kereta tak lagi menggunakan cat, karena semuanya stainless steel. Pada tahun 2012, nama perusahaan berubah menjadi J-TREC dan menjadi bagian dari JR East Group. Selain Shinkansen yang mulai diproduksi perdana tahun 1967, J-TRAC memproduksi kereta biasa seperti express trains, airport express trains, commuter trains, dan hybrid trains. Produk J-TRAC sudah diekspor ke berbagai negara. Bukan hanya ke negara Asia seperti Singapura, Thailand, Indonesia, dan Filipina, melainkan juga ke negara maju. Amerika Serikat dan Irlandia juga menggunakan kereta produksi Yokohama. Shinkansen adalah produk andalan. Di samping sangat cepat, 320 km per jam, jenis kereta api ini sudah terbukti aman. "Selama 50 tahun beroperasi, Shinkansen tak pernah mengalami kecelakaan. Bahkan pada saat gempa berkekuatan 9 skala Richter mengguncang Jepang Maret 2011, lima kereta Shinkansen yang sedang melaju tidak celaka dan langsung berhenti di tempat," ujarnya. Produksi terbaru J-TREC adalah Shinkansen seri E-7 dengan kecepatan maksimum 260 km per jam. Meski kecepatan maksimum di bawah seri sebelumnya yang mencapai 360 km per jam, Shinkansen seri-7 yang kini sudah dioperasikan itu memiliki banyak keunggulan, antara lain kenyamanan dan kemewahan. Ruang kereta dan kursi duduk seperti ruang VIP di pesawat terbang. Kecepatan dan tingkat keamanan kereta cepat tenaga lsitrik, kata Tetsuro Tomita, presiden dan CEO East Japan Railway Company (EJRC), perusahaan pengelola kereta api di Tokyo, sangat ditentukan oleh rel kereta. Itu sebabnya, sebagian besar biaya pembuatan kereta super cepat dihabiskan untuk pembuatan rel. Apalagi untuk rel kereta api yang melewati terowongan seperti Jakarta-Bandung. Rel kereta api yang melewati terowongan bawah tanah tak semuanya datar, melainkan ada juga bagian rel yang menanjak dan menurun. Tanpa teknologi yang andal, kereta api tidak bisa menanjak dan bisa jadi tertinggal di dalam terowongan. Keandalan lain kereta buatan Jepang adalah ramah lingkungan. Niat putra-putri Indonesia untuk mengikuti training di Jepang, kata Naoto Miyashita, didukung penuh. Jika menang tender Jakarta-Bandung sepanjang 180 km, pihaknya akan mengirim tenaga ahli ke Indonesia dan mempersilakan anak-anak Indonesia belajar di Jepang. Putra-putri Indonesia diberikan pelatihan dan pendidikan untuk menangani seluruh kegiatan perkeretaapian dan para pengusaha lokal akan dibantu untuk mendirikan perusahaan komponen. Setelah Jakarta-Bandung, rel kereta cepat Jakarta-Surabaya sepanjang 800 km akan dibangun. Selanjutnya, semua kota besar di Jawa terkoneksi oleh kereta api. Jalan berbasis rel akan dibangun di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Putra-putri Indonesa yang dikirim ke Jepang dan negara lainnya untuk mempelajari perkeretaapian perlu ditingkatkan. beritasatu.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini