Pulau Tabuhan, Lokasi Favorit Baru Selancar Layang di Banyuwangi

Pulau Tabuhan, Lokasi Favorit Baru Selancar Layang di Banyuwangi
info gambar utama
Banyuwangi tampaknya benar-benar serius ingin menjadi wilayah wisata laut terbaik di Indonesia. Banyak sekali program-program internasional yang terus menerus menarik wisatawan mancanegara ke kabupaten di sebelah ujung timur pulau jawa ini. Salah satunya adalah dengan mengadakan Kompetisi Kiteboarding Internasional yang diadakan pada 22-23 Agustus yang lalu. Kompetisi yang dilaksanakan di pulau Tabuhan ini diikuti oleh 52 peselancar layang-layang dari berbagai negara. Di antaranya dari Belanda, Jerman, Austria, Prancis, Swedia, Finlandia, Rusia, Lithuania, Inggris, Brazil, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Australia, dan China. Race Director Tabuhan Island Pro Kiteboarding, Jeroen van Der Kooij, mengatakan, Pulau Tabuhan benar-benar menjadi lokasi favorit baru bagi para kiteboarder. Puluhan atlet profesional asing sangat menikmati kompetisi tersebut.
Kiteboard Illustrasi: Kiteboarding (Foto: wikimedia.org)

"Pulaunya bersih, berpasir putih, lautnya biru, dan anginya sangat sesuai, yaitu di atas 20 knot, dan itu tidak dimiliki Bali yang anginnya hampir tidak pernah di atas 15 knot. Ini paling disukai para peselancar. Sayang masih belum begitu dikenal, tapi ini secara bertahap pasti akan semakin dikenal karena promosi Banyuwangi cukup gencar, termasuk dengan event ini," ujar pria asli Belanda tersebut. Menurutnya Pulau Tabuhan sangat cocok untuk kiteboarding karena memiliki angin yang konstan terus menerus. Dirinya bahkan berani membandingkannya dengan Bali, yang menurutnya tidak memiliki lokasi sebaik pulau Tabuhan. "Pulau Tabuhan ini spesial. Saya sudah datangi banyak tempat berselancar, dan tidak ada yang anginnya sekonstan di Pulau Tabuhan. Kecepatan angin di Bali terlalu rendah, sehingga peselancar layang membutuhkan layang-layang paralayang yang lebih besar. Angin di Bali juga tidak konstan, sehingga para peselancar layang dan angin lebih banyak menunggu. Hanya saja Bali lebih terkenal duluan, sehingga banyak yang pergi ke sana berselancar. Saya yakin Pulau Tabuhan bisa mengambil pasar peselancar layang yang selama ini bepergian ke Bali," jelasnya. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh kiteboarder asal Jerman Patrick Nigel. “Kami sangat antusias untuk mengikuti kompetisi ini. Beberapa waktu lalu saya mengikuti event serupa di Australia, namun anginnya tidak sebagus seperti di Pulau Tabuhan. Pulaunya pun masih alami dan natural, ombaknya tidak terlalu besar sehingga cocok sekali untuk selancar layang. Saya ingin lebih tinggal lebih lama di sini,” Kiteboarding sendiri adalah olahraga air yang menggabungkan antara paralayang atau paragliding, dengan surfing. Pergerakan papan tidak tergantung oleh ombak namun dikendalikan menggunakan layang-layang besar yang terkait dengan kiteboarder. Jika angin yang berhembus terlalu kencang, kiteboarder dapat terhembus terbang, namun bila anginnya terlalu lemah maka papan kiteboarder tidak akan bisa berselancar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini