Kantor Polisi Dari Kontainer Bekas

Kantor Polisi Dari Kontainer Bekas
info gambar utama
"Kreatif... Siapa Sangka Pos Polisi Ini Berasal Dari Kontainer Bekas" Begitu yang terbaca pada laman facebook milik Polda NTB dengan akun Info Polda NTB. Klak Klikpun dimulai sambil membaca pengantar yang dituliskan "azi". Beberapa Foto yang tersaji membuat mata tak ingin kehilangan waktu untuk membuka gambar berikutnya. Agar makin yakin akan info tersebut, penulis berselancar menelusuri situs resmi Polda NTB di https://ntb.polri.go.id/ namun yak dijumopai info yang menyanghkut kreatifitas anggotanya itu. Mungkin saja ada SOP husus soal informasi yang disebarkan di sosial media. Tak apalah Menengok beberapa foto yang dimuat membuat kekaguman pada ide kreatif ini. Tampak digambar itu Polisi berpose laksana foto model di serambi depan kantor. Tampak pula dua orang polisi lainnya sedang duduk berdua yang mengambarkan siap melayani dengan semangat pengabdian terbaik. Terahir rampak pula seorang polisi sambil memasukkan tangannya ke kantong sebelah kiri sambil menengok siaran televisi.
Azi sang pengupload informasi tersebut menguraikan bahwa, potensi kerawanan yang kian meningkat saat ini menuntut Polisi lebih kreatif dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Penambahan jumlah Pos Polisi pun seakan menjadi kebutuhan yang kian hari kian mendesak, namun hal itu biasanya terkendala oleh beberapa masalah seperti pembebasan lahan dan anggaran yang tidak sedikit dalam pembangunnya. Polres Lombok Tengah, dengan menggandeng BRI dan beberapa supplier sepeda motor di daerahnya berinisiatif membuat Pos Polisi dengan menggunakan kontainer bekas yang dimodifikasi sedemikian rupa.
Hasilnya, siapa sangka kalo Pos Polisi ini berasal dari kontainer bekas. Selain itu, yang pasti Pos ini bersifat portabel sehingga bisa ditempatkan dimana saja tergantung pada pertimbangan kerawanan suatu wilayah. Saat ini Polres Lombok Tengah telah membuat dua Pos Polisi serupa yang ditempatkan di simpang empat Desa Batu Jai dengan pertimbangan sebagai jalur utama Bandara Internasional Lombok menuju Mataram, kemudian satu lagi di blongsong desa mertak, mengingat daerah tersebut adalah daerah pariwisata yang sering terjadi pembegalan orang asing.
Menurut Kapolres Lombok Tengah AKBP Nurdin SIK.MH, Pos semacam ini akan terus ditambah dan ditempatkan di titik-titik rawan untuk menekan angka kriminalitas. “Yang terpenting adalah Pos ini portebel sehingga tidak butuh kepemilikan tanah dan jika sudah dianggap aman bisa dipindah sesuai kebutuhan” ungkapnya. (azi)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini