Ternyata, Ada Begitu Banyak Jenis Bunga Rafflesia di Indonesia

Ternyata, Ada Begitu Banyak Jenis Bunga Rafflesia di Indonesia
info gambar utama
Tahukah Anda bahwa ada 27 jenis bunga Rafflesia di dunia?  Kebanyakan orang hanya mengenal bunga Rafflesia Arnoldi yang sering tumbuh di hutan Bengkulu. Ternyata, banyak jenis Rafflesia yang tumbuh di hutan lain di luar Provinsi Bengkulu, dan bukan jenis Rafflesia Arnoldi. Apa saja jenis 27 jenis Rafflesia itu? Berikut ulasannya yang dikutip Tinta Pena Dot Com (TPDC) dari berbagai sumber. Di hutan Provinsi Bengkulu saja, ada empat jenis Rafflesia yang sering tumbuh, yakni jenis Rafflesia Arnoldi, Gadutensis, Haseltii, dan Rafflesia Bengkuluensis. Menurut Peneliti Rafflesia dari Universitas Bengkulu (Unib), Agus Susetya, bunga Rafflesia yang memiliki daun bunga paling besar di dunia adalah jenis Bengkuluensis. “Dari keempat jenis tersebut, Rafflesia Arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia dengan diameter 70-110 sentimeter,” kata penemu Rafflesia varian Bengkuluensis ini. Rafflesia Haseltii memiliki ukuran 30-60 sentimeter, Gadutensis sekitar 50 sentimeter.  Rafflesia Haseltii merupakan jenis dengan corak terindah dibandingkan dengan ketiga jenis lainnya. Ditambahkan Agus,  jenis Rafflesia di seluruh dunia mencapai 27  jenis, di antaranya di Sumatera 11 jenis dan di Bengkulu empat jenis. Bunga itu ditemukan di beberapa tempat di Bengkulu, antara lain di di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), pusat pelatihan gajah (PLG), dan Padang Guci Kabupaten Kaur. Berikut ini merupakan ulasan masing-masing jenis Rafflesia yang tumbuh di berbagai hutan dunia. 1. Rafflesia Arnoldi (Rafflesia arnoldii) Padma raksasa (Rafflesia arnoldii) merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar,bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma. (id.wikipedia.org) 2. Rafflesia Azlanii Pada 2003, bersama natularalis Mathew Wong, Abdul Latif menemukan satu spesies baru Rafflesia di Hutan Lindung Temenggor, Perak. “Kami memutuskan menamainya Rafflesia Azlanii, untuk menghormati Sultan Azlan Shah dari Perak, yang merupakan pelindung Heritage Expedition,” kata Abdul Latiff. Abdul Latiff adalah biolog yang menemukan satu spesies Rafflesia asal Sumatra di Hutan Belum, Perak. Imuwan yang lahir 61 tahun lalu di Kota Baru, Kelantan ini membeberkan alasan ketertarikannya pada Rafflesia adalah karena bunga bangkai itu tumbuh dalam sel batang Tetrastigma, yang masih keluarga dekat rumpun Vitacea yang lama ditelitinya. Inilah alasan mengapa Malaysia juga menjadikan Rafflesia sebagai ikon salah satu negara bagiannya, namun negara itu tetap mengakui bahwa Rafflesia yang terbesar dan pertama kali ditemukan adalah di Bengkulu, Indonesia. 3. Rafflesia Baletei Spesies baletei diambil dari penelitinya yakni Danilo Balete pada tahun 1991 di Wilayah Bicol selatan Luzon.  Koleksinya tidak diakui sebagai spesies baru sampai pekerjaan lapangan lebih lanjut menegaskan bahwa takson ini berbeda dari Rafflesia manillana. Danilo telah sejak lama meneliti beberapa populasi baru di Provinsi Camarine Sur di sekitar Buhi dan Iriga City, Filipina. 4. Rafflesia Banahawensis Dinamai Banahawensis karena bunga ini ditemukan di daerah pegunungan Banahaw, yang kemudian berganti nama menjadi Dr. Barcelona Rafflesia Philippensis Blanco. 5. Rafflesia Bengkuluensis Rafflesia bengkuluensis adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Spesies ini merupakan bungas asli yang tumbuh di hutan Bengkulu pulau Sumatera. 6. Rafflesia Cantleyi Rafflesia Cantleyi adalah spesies tanaman parasit dari genus Rafflesia. Bunga ini dapat ditemukan di Semenanjung Malaysia dan Pulau Tioman, sebuah pulau di lepas pantai timur Semenanjung Malaysia. Spesies ini hampir identik dengan Rafflesia hasseltii, kecuali untuk jumlah kutil pada lobus perigone dari dua spesies. Fitur lain yang khas dari spesies cantleyi adalah kemampuannya untuk membentuk bunga pada bagian udara Tetrastigma. 7. Rafflesia Gadutensis Rafflesia Gadutensis W. Meijer merupakan spesies endemik Pulau Sumatera. Sebagaimana diketahui selama ini, habitat Rafflesia ada di dalam hutan yang kondisinya masih bagus. Kondisi hutan Sumatera Barat yang relatif masih bagus telah menjadi salah satu habitat yang penting bagi keberadaan Rafflesia di Pulau Sumatra. Namun, spesies gadutensis sendiri diketahui hanya mekar pada dua bulan pertama dalam satu tahun. Sebuah penelitian menjelaskan bahwa frekuensi mekarnya spesies Rafflesia tergantung pada banyak sedikitnya kunjungan manusia serta degradasi dan konversi kawasan hutan terutama habitat Rafflesia. Selain faktor perubahan iklim global, dua hal di atas turut mempengaruhi perkembangan spesies endemik Sumatera ini. 8. Rafflesia Hasseltii Raflesia Hasseltii pertama kali ditemukan di Muara Labuh dan Alahan Panjang, Sumatera Barat pada tahun 1918. Setelah itu bunga ini seakan menghilang, kemungkinan ada yang menemukannya setelah tahun itu, namun tidak dipublikasikan. Bunga ini ditemukan kembali oleh dua orang mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, Rio Andry Hitipeuw dan Wahyu Kristiawan yang sedang melakukan praktek lapangan pada bulan Juni 1995 (pernah ditulis Harian Kompas pada 4 Oktober 1995). Rafflesia Hasseltii ditemukan pada ketinggian 1.200 m dpl di areal salah satu HPH di Jambi, dijumpai 4 meter dari pinggir anak sungai, tumbuh di atas tanah berbatu. Warna bunganya merah bata dan putih pucat dengan diameter bunga sekitar 60 cm, diameter diskus 13 cm tinggi diskus 9 cm dan jumlah cuatan (duri) sebanyak 15 buah. Bercak putih pada bunga ini lebih dominan. Inilah salah satu yang membedakan Rafflesia Hasseltii dengan spesies yang lain. Pada spesies yang lain bercak putih tampak kusam dan berupa titik–titik kecil. 9. Rafflesia Keithii Rafflesia keithii adalah tanaman berbunga parasit dalam genus Rafflesia endemik di Kalimantan. Diameternya rata-rata 80 cm hingga satu meter dengan diameter. Dinamai spesies Keithii setelah penelitinya Henry (Harry) George Keith menemukannya. Keith adalah mantan Konservator Hutan di Kalimantan bagian Utara. 10. Rafflesia Kerrii Rafflesia Kerri ditemukan oleh tim dan ahli botani Dr. Joseph Arnold di Sungai Manna, Bengkulu Selatan. Pada penemuan Rafflesia ini tim peneliti banyak berasal dari Indonesia. 11. Rafflesia Lobata Rafflesia lobata adalah endemik dari Pulau Panay Filipina, tepatnya ditemukan di pegunungan Provinsi Antique dan Iloilo. Spesies ini merupakan spesies kedua  yang tercatat ditemukan dari Pulau Panay. Salah satu fitur yang paling khas dari Rafflesia lobata adalah beberapa populasinya memiliki bunga dengan diafragma lobed yang terbuka keluar. 13. Rafflesia Magnifica Rafflesia Magnifica ini adalah endemik hutan hujan di Mindanao Filipina. Populasi Rafflesia spesies ini terbatas pada rentang gunung Mt.Candalaga yang terdapat proyek infrastruktur jalan, sehingga dinilai mengancam. Spesies ini ditemukan pada tahun 2005. 14. Rafflesia Panchoana Masih dari Filipina, spesies ini dinamai Panchoana untuk menghormati Juan V. Pancho, seorang ahli botani dari Universitas Filipina di Los Baños, Laguna. Ia merupakan peneliti Flora Vaskular di Gunung Makiling. Spesies Panchona memiliki bunga terbuka penuh (15-20 cm diameter). 13. Rafflesia Mira Rafflesia mira ini adalah endemik hutan hujan di Mindanao Filipina. Populasi Rafflesia spesies ini terbatas pada rentang gunung Mt.Candalaga yang terdapat proyek infrastruktur jalan, sehingga dinilai mengancam. Spesies ini ditemukan pada tahun 2005. 14. Rafflesia Panchoana Masih dari Filipina, spesies ini dinamai Panchoana untuk menghormati Juan V. Pancho, seorang ahli botani dari Universitas Filipina di Los Baños, Laguna. Ia merupakan peneliti Flora Vaskular di Gunung Makiling. Spesies Panchona memiliki bunga terbuka penuh (15-20 cm diameter). 15. Rafflesia Patma Rafflesia Patma adalah jenis tanaman parasit yang tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Satu-satunya bagian yang disebut tanaman adalah jaringan yang tumbuh pada tanaman inang merambat yaitu Tetrastigma. Rafflesia patma tidak sama dengan bunga raksasa Rafflesia Arnoldi. Diameter bunga Rafflesia patma sekitar 25 sampai 30 sentimeter. Bunga ini memiliki lubang seperti mulut gentong dan memiliki lima daun mahkota. Di dasar bunga terdapat sebentuk duri yang berisi benang sari atau putik. Bunga ini berbau busuk dan hanya mekar 5 sampai 7 hari, setelah itu layu dan mati. Rafflesia patma menjadi tanaman langka karena proses pertumbuhannya sangat perlahan dan kadang-kadang mencapai 2 tahun untuk berbunga. Rafflesia patma pertama ditemukan tahun 1825 di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 1929. Spesies ini pernah berhasil ditanam di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat pada bulan Juni 2011. Hal ini menjadi pertama kalinya di dunia, bunga langka mekar di luar habitat aslinya. 16. Rafflesia Pricei 17. Rafflesia Rochussenii 18. Rafflesia Schadenbergiana 19. Rafflesia Speciosa 20. Rafflesia Speciosa 21. Rafflesia Tengku-adlinii 22. Rafflesia Tuan-mudae 23. Rafflesia Leonardi Ada 4 Spesies yang belum diverifikasi yakni : 24. Rafflesia Borneensis 25. Rafflesia Ciliata 26. Rafflesia Titan 27. Rafflesia Witkampii Kabar terbaru, telah ada spesies Rafflesia lagi yang berhasil diverifikasi. Bisa jadi saat ini telah lebih dari 27 spesies rafflesia di dunia.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini