Yuk jalan-jalan ke 10 Museum Terbaik di Indonesia tahun 2015

Yuk jalan-jalan ke 10 Museum Terbaik di Indonesia tahun 2015
info gambar utama
Mempelajari sebuah sejarah akan memberikan wawasan pada kita tentang identitas. Tanpa identitas sebuah bangsa, negara ataupun individu tidak akan memiliki pijakan. Nah, cara yang asyik untuk belajar sejarah salah satunya adalah dengan berjalan-jalan ke Museum. Agar semakin menyenangkan hendaknya kita mendatangi museum yang sudah terkelola dengan baik seperti yang direkomendasikan oleh TripAdvisor dalam daftar 10 museum terbaik di Indonesia untuk tahun 2015. Berikut museum-museum terbaik itu. 1. Museum Seni Agung Rai, Ubud Museum Agung Rai Museum yang juga biasa disebut dengan Museum ARMA ini menyimpan banyak koleksi lukisan hasil karya para pelukis kenamaan baik pelukis dari dalam negeri maupun luar negeri. Museum ini merupakan pusat visualisasi dan seni pertunjukan, dan memberikan kesempatan bagi pengunjung, dan memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati pameran permanen dan temporer karya berbagai seniman, pertunjukan teater, tarian, musik, dan kelas melukis, toko buku, ruangan baca, perpustakaan, bengkel budaya, program pelatihan dan seminar. 2. Museum Batik Danar Hadi, Solo Museum Danar Hadi Museum Batik Danar Hadi atau disebut juga House of Danar Hadi (HDH) didirikan oleh perusahaan batik asal Solo PT Batik Danar Hadi pada tahun 2008 dan mengkhususkan Batik beserta aspek-aspek budayanya sebagai obyek wisata utamanya. Galeri museum ini menyimpan koleksi kain batik dengan koleksi mencapai 10,000 helai dan diakui oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai museum dengan koleksi batik terbanyak. Kain batik yang dipajang di museum ini berasal dari periode dan pengaruh kultur serta jaman yang berbeda-beda. 3. Ullen Sentalu, Yogyakarta Museum Ullen Sentalu Museum ini menampilkan budaya dan kehidupan putri-putri Keraton Yogyakarta. Museum yang terletak di Kaliurang ini memiliki koleksi bermacam-macam batik (baik gaya Yogyakarta maupun Solo). Ullent Sentalu juga menampilkan cerita dari tokoh raja-raja (Sultan) di keraton Yogyakarta beserta permaisurinya dengan berbagai macam pakaian yang dikenakan sehari-harinya. 4. Museum Pasifika, Nusa Dua Museum Pasifika Museum Pasifika adalah The Largest Asia Pacific Art Museum in the Heart of Bali. Museum ini memiliki visi dari dua wilayah besar dunia yakni Asia dan Pasifik dengan titik pertemuannya adalah Bali. Museum ini dianggap sebagai salah satu museum yang paling lengkap di dunia. Koleksi seni dari kepulauan Pasifik yang ada di Pasifika berupa lukisan, patung, tekstil, dan benda-benda antik lainnya. Terdapat sekitar 600 karya seni dari 200 seniman yang berasal dari Indonesia, Melanesia Pasifik dan Polinesia, Indochina Peninsula, dan beberapa negara lain di Asia. 5.Museum Seni Neka, Ubud Museum Neka Nama museum ini diambil dari nama Suteja Neka, salah satu pelukis bali yang kemudian menjadi guru di Ubud. Museum Neka terdiri atas beberapa ruangan yang berisi puluhan lukisan. Di ruangan ini, tidak hanya pelukis asal Bali saja yang dipamerkan tetapi juga karya pelukis dari luar Bali bahkan luar negeri. Karya-karya di museum ini seluruhnya terinspirasi oleh keindahan alam, kehidupan, dan budaya masyarakat Bali. 6. Museum Puri Lukisan, Ubud Museum Puri Museum ini adalah museum lukisan dan seni tertua di Bali yang didirikan sebuah yayasan yang disebut Pita Maha. Museum mulai dibangun pada 1936 oleh Rudolf Bonnet bersama Tjokorda Gde Agung Sukawati (Raja Ubud) dan saudaranya Tjokorda Gde Raka Sukawati. Karya yang dipajang di sini adalah lukisan tradisional modern Bali dan seni pahat kayu. Di sinilah semua seni terbaik di Bali berkumpul. Banyak lukisan di museum ini berumur tua bahkan ada yang bertahun 1930. 7. Museum Don Antonio Blanco, Ubud Museum Blanco Museum yang didirkan seorang pelukis kelahiran Manila, Filipina keturunan Spanyol, Antonio Maria Blanco ini terletak di atas bukit lembah Campuhan. Mayoritas karya yang dipamerkan di museum ini adalah karya dari Antonio Blanco, seperti lukisan, kolase, dan puisi berilustrasi termasuk karya seni litograf favorit Antonio yang berupa wanita Bali yang telanjang. 8. Museum House of Sampoerna, Surabaya Museum Sampoerna Sebuah museum dengan bangunan yang bergaya kolonial Belanda dengan 4 pilar besar berada di depan gedung utama. Bangunan yang dibangun sekitar tahun 1862 ini awalnya digunakan sebagai panti asuhan sebelum dibeli oleh Liem Seeng Tee pendiri Sampoerna pada tahun 1932. Museum ini secara umum akan menyajikan perjalanan hidup keluarga Sampoerna dan sejarah dari perusahaan. Museum ini memberikan penjelasan lengkap tentang proses produksi rokok yang juga bisa langsung dilihat ketika para pekerja wanita melinting rokok di hari kerja. 9. Museum Bank Indonesia, Jakarta Museum Bank Indonesia Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia dalam mengelola perekonomian di Indonesia. Terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik. 10. Museum Affandi, Yogyakarta Museum Affandi Di museum ini pengunjung diajak untuk melihat karya-karya semasa pelukis Affandi masih hidup. Galeri juga memamerkan koleksi karya para pelukis lain. Menariknya hampir seluruh kehidupan Affandi terdokumentasi di museum ini termasuk tentang alat transportasi yang dimiliki, rumah yang ditinggali dan juga sebuah sanggar yang kini dipakai untuk membina bakat melukis anak-anak.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini