Pemuda Kelahiran Bandar Lampung ini Diakui sebagai Hacker Kelas Dunia

Pemuda Kelahiran Bandar Lampung ini Diakui sebagai Hacker Kelas Dunia
info gambar utama
Dunia internet memang memberikan banyak peluang dan revolusi aliran informasi. Teknologi ini telah banyak mengubah jalan cerita dunia dan nasib banyak orang. Namun ibarat sebuah pedang, internet adalah pedang bermata dua yang harus terus diwaspadai penggunaannya. Seorang anak bangsa asal Bandarlampung mengerti tentang fakta tersebut. Jim Geovedi adalah pemuda yang memahami bagaimana potensi sistem keamanan dari dunia internet. Sebagai seorang yang memiliki keahlian peretasan, Jim, jika dia mau, bisa setiap saat keluar masuk ke pusat data merekam percakapan, menyalin surat elektronik atau sekedar mengintip aktifitas anda di dunia maya mengingat hampir seluruh informasi dan teknologi terkoneksi satu sama lain. Jim Geovendi Lebih dari itu, dia bisa saja mencuri data-data penting seperti lalu lintas transaksi bank, laporan keuangan perusahaan atau bahkan mengamati sistem pertahanan negara. “Kalau mau saya bisa mengontrol internet di seluruh Indonesia,“ kata Jim dalam percakapan dengan Deutsche Welle. Saat saya tanyakan itu kepada pengamat IT Enda Nasution, dia mengaku percaya Jim Geovedi bisa melakukan itu. Meski memiliki kemampuan yang cukup berbahaya, Jim mengaku dirinya lebih memilih untuk memanfaatkan celah-celah internet untuk pengembangan sistem keamanan. Reputasinya sebagai hacker telah mendunia, hilir mudik Berlin, Amsterdam, Paris, Torino, hingga Krakow. Dirinya sering menjadi pembicara pertemuan hacker internasional. Dalam sebuah pertemuan hacker dunia, Jim pernah memperagakan cara meretas satelit: ya, Jim bisa mengubah arah gerak atau bahkan menggeser posisi satelit. Keahliannya ini bisa anda lihat di Youtube. Pada tahun 2004, Jim pernah diminta membantu KPU (saat itu data pusat penghitungan suara Pemilu diretas-red) yang kena hack. Saya disewa untuk mencari tahu siapa pelakunya (seorang hacker bernama Dani Firmansyah akhirnya ditangkap-red). Kemudian pada tahun 2012 Jim memutuskan pindah ke London dan mendirikan perusahaan jasa sistem keamanan teknologi informasi bersama rekannya. Dia menangani para klien yang membutuhkan jasa pengamanan sistem satelit, perbankan dan telekomunikasi. Dua tahun terakhir, dia mengaku tertarik mengembangkan artificial intelligence komputer. Meski kemampuannya telah diakui secara internasional, namun Jim Geovedi menolak disebut ahli. Dalam wawancara, Jim lebih suka menganggap dirinya “pengamat atau kadang-kadang partisipan aktif dalam seni mengawasi dari tempat yang jauh dan aman.“ Menariknya Jim bukan lulusan sekolah IT ternama. Pemuda kelahiran Bandarlampung ini setelah lulus SMA, harus menjalani kehidupan jalanan yang keras di kampung halamannya sebagai seniman grafis. Beruntung seorang pendeta memperkenalkan dia dengan komputer dan internet. Sejak itu, Jim Geovedi belajar secara otodidak: menelusuri ruang-forum-forum chatting para hacker dunia. dw.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini