Sukabumi Bangun 100 Turbin Untuk PLTB

Sukabumi Bangun 100 Turbin Untuk PLTB
info gambar utama
Indonesia yang sedang menngejar pertumbuhan ekonomi mutlak membutuhkan energi sebagai penunjang utama. Khususnya energi listrik yang berbagai alternatif sedang di kaji maupun sudah pada tahap akan dibangun seperti nuklir, gelombang laut, cahaya matahari maupun tenaga angin. Kabar gembira pun datang dari Sukabumi. Pembangkit listrik ramah lingkungan yang mengandalkan tenaga bayu atau angin (PLTB) akan segera dibangun di Kabupaten Sukabumi. Rencananya, lokasi PLTB akan berada di tiga titik selatan Sukabumi. Kincir Angin Kepala Dinas Pengelolaan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Kabupaten Sukabumi, Adi Purnomo menerangkan, pembangunan PLTB dalam tahapan penelitian. "Ada tiga kecamatan yang rencananya dibangun PLTB yakni Waluran, Ciemas, dan Simpenan," ujar dia kepada wartawan, Senin (18/10). Pemilihan tiga titik ini ujar Adi disebabkan sejumlah pertimbangan. Misalnya kualitas angin yang cukup kuat yakni berkecepatan enam hingga delapan knot per detik atau bahkan maksimal 25 knot per detik. Pembangunan PLTB ini akan melibatkan investor dari perusahaan asal Amerika Serikat. Di lokasi yang ditentukan nantinya akan didirikan 100 kincir angin yang bisa menghasilkan tenaga listrik hingga 2,5 megawatt (MW). Secara keseluruhan PLTB ini diharapkan menghasilkan listrik 250 MW. Adi optimistis bila PLTB beroperasi maka pasokan listrik untuk wilayah Sukabumi akan aman dan tidak terjadi pemadaman bergilir. Selain itu bisa mendukung penyediaan listrik di daerah lainnya di Indonesia. Namun, proses pembangunan ini mengalami sejumlah kendala khususnya terkait perizinan. Kawasan yang menjadi lokasi pembangunan saat ini merupakan lahan pertambangan, pertanian, kehutanan, dan lain sebagainya. republika.co.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini