Hackhaton Merdeka 2.0, Ajang Kompetisi Aplikasi Indonesia yang Lampaui Rekor Dunia

Hackhaton Merdeka 2.0, Ajang Kompetisi Aplikasi Indonesia yang Lampaui Rekor Dunia
info gambar utama
Lomba pembuatan aplikasi teknologi informasi (TI) "Hackathon Merdeka 2.0" edisi Sumpah Pemuda yang diikuti 1.700 peserta yang di 28 kota di Indonesia secara serentak, 24-25 Oktober 2017 kemarin dipastikan melampaui rekor peserta lomba sejenis di tingkat dunia. "Dengan 1.700 peserta pada Hackathon Merdeka 2.0 atau kedua ini, artinya sudah melampaui jumlah peserta hackathon yang diikuti 1.200 peserta di Tiongkok," kata Direktur Direktur Innovation & Strategic Portfolio PT Telkom Indonesia Indra Utoyo di Gedung RDC Telkom Kota Bandung, Sabtu lalu. hackhaton Lomba ini digelar di 28 kota di Indonesia antara lain Bandung, Medan, Toba, Tangerang, Bogor, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Denpasar, Makassar, Maluku, Semarang, Banyumas, Belitung, Wonosobo, Ambon dan lainnya. Bahkan juga diadakan di luar negeri yang banyak terdapat programmer asal Indonesia seperti di Kota Sydney, Australia. Di Bandung sendiri, peserta yang datang mengikuti ajang ini mencapai ratusan orang. Artinya dalam waktu bersamaan dan ditempat yang sama selama 24 jam ratusan programmer tersebut akan membangun sebuah aplikasi untuk menyelesaikan permasalahn negeri ini. Hadir pada kesempatan itu Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil yang juga membuka acara tersebut. Wali kota yang tengah mengembangkan smart city di Kota Bandung itu menantang pada programer dan developer di Indonesia untuk bisa menyiapkan aplikasi IT guna mendukung smart city. "Dari lomba ini akan diambil 10 besar untuk kemudian masuk babak final di setiap kota, selanjutnya dipresentasikan. Temanya adalah solusi kependudukan," kata Indra Utoyo. Selama dua hari, para peserta ditantang untuk membuat aplikasi solusi kependudukan yang dibutuhkan oleh pemerintah. Aplikasi itu diharapkan mampu menjadi solusi untuk penanganan permasalahan kependudukan di manapun. Tema masalah data kependudukan itu, menurut Indra bisa masalah KTP, BPJS, Akta Kelahiran, warga miskin, anak putus sekolah ataupun yang berprestasi, rumah sakit, pencarian kerja, pengangguran dan lainnya. Kegiatan yang dimotori oleh Telkom dan IT Code4Nation itu bekerjasama dengan para relawan IT se-Indonesia. Sementara itu koordinator lomba Hackathon Merdeka 2.0 Ainun Najib menyebutkan kegiatan itu diharapkan menjadi titik awal dimana masyarakat atau komunitas IT dapat berkontribusi lebih banyak untuk negeri serta mencari pemecahan permasalahan yang dihadapi bangsa dan negara. "Ini suatu upaya pemerintah melibatkan publik dalam pembangunan. Komitmen berdemokrasi melalui partisipasi publik dalam IT dapat menjadi contoh bagi negara lainnya di dunia," katanya. Ia menyebutkan, kegiatan itu dalam upaya meningkatkan para programer dan pengembang aplikasi untuk lebih terlibat dalam pembangunan, dimana peluang sektor itu masih cukup besar peluangnya. Pasalnya, kata dia hampir semua kota di Indonesia saat ini tengah membangun aplikasi guna meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Sementara itu Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil menyebutkan kegiatan Hackathon Merdeka 2.0 sangat strategis karena aplikasi kependudukan saat ini sangat dibutuhkan. "Aplikasi bagi kependudukan sangat penting dan itu ditunggu. Saya di Bandung membutuhkan banyak ahli IT untuk bisa mendukung dan membuat aplikasi untuk Kota Bandung," kata Ridwan Kamil. Ridwan Kamil menyarankan agar aplikasi yang dibuat pada lomba itu bisa bermanfaat semuanya dan formatnya sederhana dan gampang dimengerti oleh pengguna aplikasi sehingga menarik untuk digunakan secara luas. Beberapa pemenang dari Hackathon 2.0 kemarin diberbagai kota adalah sebagai berikut. Chapter Malang, "Scan e-KTP" Karya Sandy dan Ayunda; Chapter Bandung, "Mobile Posyandu" Karya Nanda Budi Prayoga, David, Reza Stalon, dan Bagus Cahyono; Chapter Sydney, "Diaspora" Karya Rendy Pranata, Hansen Tanoto, dan Tommy Datulong; Chapter Surabaya; Chapter Medan, "BISA!" Karya Alvin, Yuda, Andreas. Seluruh pemenang ditiap chapter tersebut selanjutnya mengikuti kompetisi lanjutan tepat pada hari Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin di Jakarta. antaranews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini