Indonesia Raih UNESCO-Japan Prize Berkat Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia Raih UNESCO-Japan Prize Berkat Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan
info gambar utama
Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Nonformal dan Informal (PP-PAUDNI) Regional 1 Jayagiri merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di Ditjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat yang memiliki program "Eco Kewirausahaan Ramah Pemuda dan Dewasa" telah mengantarkan Indonesia meraih penghargaan dalam Nominasi UNESCO-Japan Prize Bidang Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Education for Sustainable Development (ESD). Penghargaan diterima langsung oleh Kepala PP PAUDNI Ditjen PAUD dan Dikmas Regional 1 Jayagiri, Djajeng Baskoro. Djajeng menerima penghargaan bersama dua penerima penghargaan lainnya, yaitu Asosiasi Seres dari Guatemala (Elsavador) dan rootAbility dari Jerman pada pada sebuah acara khusus yang disediakan UNESCO di Paris, (5/11/2015). unesco-japan prize Program yagn dilakukan PP-PAUDNI Regional 1 Jayagiri tersebut mengambil pendekatan inovatif dan berkomitmen untuk pengembangan keterampilan kewirausahaan dan keterlibatan lokal secara keberlanjutan. Program ini juga mendorong orang berusia 18 hingga 45 tahun untuk bekerja dengan masyarakat setempat untuk memanfaatkan tradisi lokal dan sumber daya, serta menciptakan produk-produk mereka sendiri dengan bahan daur ulang. Proyek ini mempertahankan budaya lokal dan lingkungan sambil memulai bisnis pedesaan dan merangsang daya saing melalui pedagogi aktif. Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova mengatakan, penghargaan UNESCO-Japan Prize diberikan untuk menghormati upaya luar biasa dari individu, lembaga dan organisasi yang terlibat dalam bidang pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. "Penghargaan ini merupakan langkah baru ke depan dalam rangka Program Aksi Global Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, karena pembangunan berkelanjutan memerlukan cara baru untuk melihat dunia, cara berpikir, cara-cara baru bertindak,” ujar Irina di Paris, (5/11/2015). Selain Indonesia, dua penghargaan serupa juga diberikan kepada Asociación Seres (Guatemala dan El Salvador) dan rootAbility (Jerman). Asociación Seres (Guatemala dan El Salvador) mendapat penghargaan atas programnya, "Seres ESD Duta Muda". Sebuah inisiatif yang menggunakan pendekatan imajinatif dalam penerapannya dari pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Proyek ini menyatakan duta muda untuk melatih orang-orang muda lain untuk menjadi fasilitator program keberlanjutan menetapkan bahwa membangun ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim. Sedangkan rootAbility (Jerman) diberikan untuk "Green Office Model", sebuah program yang melatih orang-orang muda sebagai agen transformasi untuk mendorong pendekatan keseluruhan lembaga terhadap pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan. Aktor utamanya adalah mahasiswa yang membentuk Kantor Hijau sebagai tim dengan baik pengajaran dan staf administrasi dari institusi mereka. Mereka belajar untuk menjalankan kegiatan mereka sendiri, seperti daur ulang limbah, efisiensi energi dan katering berkelanjutan, sementara meningkatkan pendanaan mereka sendiri. Hijau Kantor telah didirikan di enam negara Eropa kemendikbud.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini