Siswi ini Harumkan Indonesia Berkat Idenya Tentang Pakan Kucing Peliharaan

Siswi ini Harumkan Indonesia Berkat Idenya Tentang Pakan Kucing Peliharaan
info gambar utama
Anak-anak bangsa terus menerus mengharumkan nama Indonesia. Kali ini seorang siswi madrasah meraih prestasi di Kroasia dengan membawa pulang dua penghargaan dan medali emas dalam ajang International Invention Show yang ke 40 dan 11th Invention and Prototype Show and Student Business Plan Competition yang diadakan oleh Inova Croatia ( Croatian Inventors Association). Dalam ajang yang berlangsung di Zagreb Karlovac, Kroasia pada 5-7 November yang lalu tersebut, seorang siswi berprestasi bernama Khanza Iliyina Syafa berhasil mengibarkan bendera Indonesia dengan bangga. Sebab siswi kelas 7 MTs Surya Buana Malang ini adalah satu-satunya wakil dari Indonesia sekaligus meraih kemenangan. Dalam lomba tersebut Khanza mempresentasikan karya ilmiahnya yang cukup unik yang berjudul The Utilization of Food Waste as An Alternative to feed Cats. Kucing Karya ilmiah tersebut adalah sebuah gagasan tentang memanfaatkan makanan sisa manusia untuk diolah kembali menjadi makanan kucing. Sehingga makanan yang terbuang dapat digunakan kembali dan mampu bernilai ekonomis. “Karya Ilmiah tersebut dipresentasikan Khanza dengan baik, sehingga merik perhatian para juri, baik yang dari Kroasia maupun dari Taiwan. Mereka heran, anak kelas 7 MTs sudah memiliki gagasan yang cemerlang untuk melindungi dan merawat lingkungan,” tutur Sri Istuti Mamik, pimpinan Yayasan Bahana Cita Persada, yang menaungi MTs Surya Bahana, Malang, Selasa (17/11). Berkat kecemerlangan ide Khanza yang dipercaya ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, serta didukung dengan persentasinya yang baik akhirnya Khanza mendapatkan Special Award dari Polandia dan Taiwan, serta meriah Gold Medal dari Inova Croatia. Tidak hanya itu, Khanza juga berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Kroasia secara langsung. khanza “Dalam kesempatan tersebut, kami juga diberi kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Kroasia,” pungkas Mamik yang kebetulan juga ikut mendampingi Khanza di Kroasia. Kemenangan Khanza tidak lepas dari usaha madrasah yang mengembangkan kegiatan penulisan karya ilmiah pada murid-muridnya. MTs Surya Buana, yang juga memiliki Pondok Pesantren Surya Buana ini mewajibkan setiap peserta didiknya mengikuti program penulisan ide-ide inovasi tersebut. “Setiap akhir semester mereka diharuskan menulis satu karya ilmiah dan dipresentasikan dihadapan guru dan siswa. Jika karya ilmiah tersebut memenuhi ketentuan, maka karya tersebut akan diajukan ke kompetisi-kompetisi ilmiah. Salah satu yang berhasil adalah karyanya Khanza,” jelas Mamik, yang pernah menjadi kepala MTsN 1 Malang periode 2000-2007. kemenag.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini