Terminal 3 Ultimate, Kulminasi Modernisasi Bandara-bandara Indonesia

Terminal 3 Ultimate, Kulminasi Modernisasi Bandara-bandara Indonesia
info gambar utama
By Akhyari Hananto Jika anda sering terbang ke Jakarta, atau transit di Soekarno-Hatta Airport, tentu anda melihat bangunan baru yang besar (dan panjang) yang mulai diselimuti dengan kaca-kaca. Bangunan itu juga dilengkapi dengan akses jalan layang dan jalur kereta api. Keren pokoknya. Bagi yang belum tahu, bangunan itu dinamakan "Terminal 3 Ultimate", perluasan dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang nantinya akan mampu melayani 25-30 juta penumpang per tahun. Terminal 3 Ultimate ini nantinya memang akan menjadi 'rumah' baru bagi flag carrier Garuda Indonesia (dan penerbangan internasional lain), juga akan dimanfaatkan sebagai galeri seni yang menampilkan kekayaan seni Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Selain itu, bandara yang dari luar nampak begitu modern ini akan mendapat sentuhan seni nusantara yang artistic, menyesuaikan dengan sisi kemodernan bandara baru tersebut. Bandara ini akan mulai dibuka pada Mei 2016, tidak sabar rasanya. Bandara yang dibangun sejak 2013 ini seolah menjadi titik kulminasi dari bandara-bandara modern di seluruh pelosok Indonesia dari Aceh hingga Jayapura, dari Labuan Bajo hingga Manado yang dibangun sejak 2005. Dengan ribuan pulau-pulau, transportasi udara seringkali menjadi satu-satunya pilihan, dan modernasi bandara-bandara ini adalah langkah yang baik dalam mengantisipasi makin tumbuhnya industri penerbangan Indonesia, sekaligus berkembangnya kelompok kelas menengah di Indonesia. Terminal 3 Ultimate di Jakarta ini, memang selalu saya tunggu. Akankah sehebat Changi atau Incheon? Kita tunggu. Setiap terbang ke Jakarta, saya sempatkan melihat perkembangannya. Saya pernah menulis tentang hal ini "Layak Kita Tunggu". Dalam waktu dekat, bandara Internasional Jawa Barat juga akan beroperasi. Semoga sesuai jadwal. Mari berkeliling nusantara :)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini