Setelah 20 tahun, Indonesia Kembali terpilih Sebagai Anggota World Heritage Committee

Setelah 20 tahun, Indonesia Kembali terpilih Sebagai Anggota World Heritage Committee
info gambar utama
Indonesia terpilih sebagai anggota Komite intergovermental untuk Protection of the World Cultural and Natural Heritage (World Heritage Committee/komite cagar dunia) untuk periode 2015-2019 dalam pemilihan yang digelar dalam sidang yang diadakan di markas besar UNESCO dari tanggal 18 hingga 20 November. Dubes/Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia di UNESCO, Fauzi Soelaiman sebagaimana dilansir Antara, di London, Rabu (18/11) malam mengatakan dengan terpilihnya Indonesia dalam komite World Heritage UNESCO maka Indonesia berkomitmen terhadap pelestarian warisan alam dan budaya pada skala yang lebih luas. world herritage Dalam pemilihan World Heritage Committee yang memilih enam negara dari 11 negara finalis, Indonesia berhasil meraih sebanyak 113 suara, menduduki peringkat ketiga di bawah Cuba yang meraih 128 suara dan Azerbaijan dengan 115 suara. Keanggotaan Indonesia dalam Komite akan berlangsung selama empat tahun bersama 20 negara lainnya yakni Angola, Azerbaijan, Burkina Faso, Kroasia, Kuba, Finlandia, Jamaika, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Peru, Philipina, Polandia, Portugal, Republik Korea, Tunisia, Turki, Republik Kesatuan Tanzania, Viet Nam, dan Zimbabwe. Indonesia sendiri terakhir kali menjadi anggota World Heritage Committe adalah pada periode 1989-1995. Tugas dan kewajiban yang telah menunggu untuk Indonesia sebagai anggota komite ini di antaranya adalah mengidentifikasi, melestarikan dan melindungi potensi warisan situs di wilayahnya yang saat ini semakin terancam oleh kerusakan. Selama ini Indonesia berhasil mencatatatkan 13 warisan Indonesia yang telah diakui UNESCO seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Banten dan Taman Nasional Komodo, di Nusa Tenggara Timur, yang diakui tahun 1991, Taman Nasional Lorentz di Papua yang diakui 1999, Hutan tropis Sumatera yang mencakup Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan, mendapat pengakuan tahun 2004. Sementara warisan berupa bangunan cagar alam yang berhasil masuk dalam daftaf UNESCO adalah candi terbesar di Pulau Jawa yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang dicatat UNESCO di tahun 1991, serta Situs Manusia Purba Sangiran, tahun 2004. antaranews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini