Mungkin Masih Ada yang Belum Mengetahui Arti dari "Gong Xi Fa Chai"?

Mungkin Masih Ada yang Belum Mengetahui Arti dari "Gong Xi Fa Chai"?
info gambar utama

Dulu, kita yakin 100% bahwa arti dari Minal Aidizin wal Faidzin adalah Mohon Maaf Lahir dan Batin. Bahkan hingga kini pun, masih banyak yang memahami maknanya seperti itu. Penyebabnya adalah karena kedua kalimat dari bahasa yang berbeda itu, selalu muncul berbarengan. (Makna Minal Aidzin wal Faidzin sesungguhnya adalah "dari orang-orang yang kembali dan beruntung").

Nah, mungkin kawan-kawan juga kurang pas dalam mengartikan Gong Xi Fa Chai. Ucapan selamat dalam bahasa mandarin tersebut beredar menghiasi kota-kota di Indonesia, dengan dekorasi dengan dominasi warna merah, dalam menyambut hari yang paling dinanti dan dirayakan oleh saudara-saudari kita para keturunan Tionghoa. Kita saling bertukar salam dengan kalimat itu.

Perayaan imlek di London | visitlondon.com
info gambar

Dan seperti biasa, kita memahami Gong Xi Fa Chai dengan arti "Selamat Tahun Baru China" :). Kan?

Sebenarnya, "Gong Xi Fa Cai - Gong Xi Fa Cai", dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan menjadi "Selamat dan Semoga Sejahtera". Kadangkala memang ucapan tersebut ditulis dan diejakan dalam dialek lain. Misalnya "Keoong Hi Huat Chie" (Hokkien), "Kung Hi Fat Choi" (Kanton atau Hongkong), atau "Kung Hei Fat Choi" (Hakka).

Gong Xi Fa Chai menggunakan bahasa mandarin dengan Hanyu Pinyin, ejaan latin China yang resmi dipakai di China, Taiwan, dan Singapura. Ucapan itu sudah mulai dipakai sejak ribuan tahun yang lalu, bayangkan saja, penanggalan China sudah berusia 26 abad, lebih tua 5 abad dari penanggalan Masehi.

Ucapan ini mungkin akan bertambah panjang jika diucapkan oleh anak-anak. "Gong Xi Fa Chai , Hong Bao Na Lai" yang berarti, Selamat dan Semoga Sejahtera, Bawakan Saya Angpao.

Kepada kawan semua yang merayakan imlek,

Gong Xi Fat Chai

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini