Dian Pelangi Desainer Muslim Pertama Tampil di London Fashion Week

Dian Pelangi Desainer Muslim Pertama Tampil di London Fashion Week
info gambar utama

Dian Pelangi akan menjadi perancang busana muslim pertama yang memamerkan karyanya di pekan mode bergengsi dunia itu selain Paris Fashion Week, Milan Fashion Week, dan New York Fashion Week. Desainer 25 tahun ini akan menampilkan koleksinya dalam runway show utama London Fashion Week Autumn/Winter 2016: Fashion Scout Ones to Watch yang akan berlangsung pada 19–22 Februari 2016.

"Bismillah, I think it's the right time to announce that: Dian Pelangi together with @nellyroselondon and @odette.steele will have a fashion show in LONDON FASHION WEEK 2016! Alhamdulillah. Senang banget bisa jadi muslim fashion label pertama yang bisa menampilkan karya di salah satu dari top 4 fashion week dunia (New York, London, Milan, Paris) I was on New York Couture Fashion Week last year but this one is not a couture show, it's really really on the fashion week! More updates soon!" tulis Dian di Instagram.

"Alhamdulillah, ini kesempatan yang langka. Ini akan jadi pertama kalinya modest fashion tampil di top four fashion week dunia (London Fashion Week, Paris Fashion Week, Milan Fashion Week, dan New York Fashion Week). Pertama kalinya dan itu dari Indonesia. Itu yang bikin saya deg-degan dan bangga," kata Dian, di Jakarta, Senin (15/2/2016).

"Saya merasa tidak hanya mewakili diri saya sendiri tetapi juga para muslimah di Indonesia dan seluruh dunia untuk tampil di ajang fashion yang besar ini," tambahnya.

Wanita berdarah Palembang itu berencana membawa 24 koleksi busana muslim yang menampilkan batik, tenun jumput, dan songket yang dimodifikasi dengan motif yang khas.

Permainan material tie-dye dan motif batik akan terlihat berbeda dalam karya kolaborasi tersebut. Dian menyebutkan bahwa busana yang nanti dipamerkan disesuaikan dengan selera masyakarat Inggris namun kental akan sentuhan Indonesia.

"Aku akan membawakan koleksi bertana Co Identity yang akan memadukan kebudayaan Indonesia dan Inggris, Kami menggunakan teknik Indonesia tapi motif internasional, di sini lah yang dinamakan kolaborasi kebudayaan. Mereka (Odette dan Nelly) sempat magang di Pekalongan, akhirnya terciptalah motif batik dan tenun. Koleksi ini yang akan ditampilkan," jelas dian saat berbincang beberapa hari lalu di kantor British Council, Office 8, Senopati, Jakarta Selatan.

Sementara untuk warna yang ditampilkan, Dian memilih nuansa gelap dan berani. Gelaran tahunan tersebut akan diselenggarakan mulai Jumat (19/2/2016) sampai Senin (22/2/2016). Wanita lulusan sekolah mode ESMOD Jakarta itu akan tampil di hari Sabtu (20/2/2016) di Freemason's Hall, London, Inggris.

Keberhasilan Dian tampil di London tidak lepas dari program Indonesia Fashion Forward, yakni program inkubasi desainer muda hasil kerja sama British Council, Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif, dan Center for Fashion Entreprise (CFE) London.

"Kami merasa bangga karena lewat program kolaborasi yang digagas British Council, Dian Pelangi dan dua desainer asal Inggris, Odette Steele dan Nelly Rose Stewart, ternyata mendapat tempat dalam ajang Fashion Scout yang memiliki reputasi internasional sebagai ajang pameran karya-karya desainer bertalenta dari seluruh dunia,” kata Direktur Kesenian dan Industri Kreatif British Council Adam Pushkin.


Sumber : wolipop.detik.com, antaranews.com
Sumber Gambar :google

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini