Satu Lagi Dermaga Kapal Selam Indonesia

Satu Lagi Dermaga Kapal Selam Indonesia
info gambar utama

Laut Indonesia yang sangat luas membutuhkan upaya yang lebih untuk pengawasan dan pengamanan. TNI Angkatan Laut (AL) sebagai pihak yang berada di garis depan untuk tindakan tersebut terus melakukan pembenahan alutsista termasuk juga membangun infrastruktur pendukung seperti dermaga kapal selam. Dermaga kapal selam terbaru ini akan menjadi dermaga Kapal selam ketiga yang dimiliki Indonesia. 


Komandan Pangkalan TNI AL Watusampu Palu, Kol. Laut (P) Yanu Madawanto mengatakan, saat ini pembangunan dermaga di Watusampu untuk tahap pertama dermaga kapal selam itu sedang berlangsung dengan menelan biaya lebih dari Rp21 miliar.


“Tahun ini akan dilanjutkan degan tahap kedua dan ketiga sekaligus sudah selesai,” kata Yanu.


Dermaga tersebut akan melengkapi dua dermaga kapal selam lainnya di Indonesia yakni di Komando Armada Barat (Koarmabar) di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim) di Surabaya. Dermaga di Palu nantinya direncanakan akan menjadi Komando Armada Tengah (Koarmateng).


Ia mengatakan, pembangunan dermaga tersebut sempat tertunda selama satu bulan karena proses negosiasi pembelian kapal selam di Korea Selatan dan Rusia masih berjalan. Namun saat ini negosiasi tersebut sudah selesai sehingga pembangunan dilanjutkan.


Saat ini, pembangunan yang sedang berjalan adalah penggalian untuk pembuatan dermaga dan akan selesai dalam waktu dekat ini untuk dilanjutkan ke tahap kedua.


Disebutkan, pada saat rampungnya dermaga tersebut, dua kapal selam baru yang akan memperkuat TNI AL akan ditempatkan di dermaga tersebut. “Dua kapal selam baru itu akan akan tiba di awal dan di akhir 2017, sehingga kita berharap dermaga tersebut sudah siap sebelumnya, paling tidak di akhir 2016” imbuh Danlanal.


Dalam Rencana Strategis Minimum Essential Forces (MEF), TNI AL telah direncanakan penambahan armada kapal selam yang dimiliki. Saat ini TNI AL baru memiliki dua kapal selam, yaitu KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Dua kapal selam itu sudah tergolong sudah cukup tua dan beroperasi sejak 1980 silam.


Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan telah menyepakati soal pembelian kapal selam jenis Changbogo berukuran lebar 6 meter dan panjang 60 meter dengan sistem transfer of technology (ToT) dari Korea dan satu lagi dari Rusia jenis Kilo berukuran lebar 6 meter dan panjang 100 meter.


Seperti diketahui, beberapa waktu lalu diberitakan soal rencana untuk menjadikan Watusampu sebagai pangkalan kapal selam karena dari sisi topografi kelautan sangat memungkinkan dengan kedalaman pesisir yang sangat baik.


Pengembangan menjadi pangkalan kapal selam menurut Danlanal masih membutuhkan waktu karena pangkalan tidak sekadar menjadi dermaga untuk kapal selam. Berbagai infrastruktur pendukung juga harus tersedia mulai dari dermaga itu sendiri, sarana penunjang seperti energi, termasuk asrama bagi personel dan sebagainya. 


Sumber :  Berita Palu
Sumber Gambar :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini