Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Selera Nusantara Yang Mendunia

Pendap, Kuliner Khas Bengkulu Selera Nusantara Yang Mendunia
info gambar utama

Pendap salah satu kuliner khas masyarakat Bengkulu yang mampu bertahan diantara gempuran sajian lezat produk siap saji dari sejumlah kuliner modern saat ini. Karena memiliki cita rasa yang khas, makanan tradisional ini tetap menggugah selera makan terutama bagi yang sudah pernah mencicipinya terutama aroma khas daun keladi dan daun pisang yang menjadi pembungkus makanan tersebut.

Fatmawati (62), warga kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu ini sudah lebih dari 30 tahun menggeluti usaha itu. Dikenal hingga kalangan elit diluar daerah merupakan sebuah kebanggaan karena kuliner khas Bengkulu ini tetap diminati. Yang menyenangkan dirinya adalah, makanan khas ini bahkan sampai mendunia antara lain Australia dan Belgia.

Fatmawati Tengah Membuat Pendap, www.liputan.swaraunib.com
info gambar

“Mayoritas pelanggan saya adalah mereka yang datang kerumah membeli langsung sebelum berangkat keluar daerah untuk oleh-oleh,” katanya.

Tidak hanya sampai ke luar negeri, Pendap juga diminati oleh keluarga besar Proklamator RI Ir. Soekarno, khususnya kediaman Megawati Soekarno Putri. “Kalau ibu Megawati itu mungkin sudah ratusan bungkus pesan, soalnya sekali pesan sampai 30 bungkus,” tambahnya.

Menurut wanita yang berumur lebih dari setegah abad ini, dirinya memulai memasak pendap atau ikan pais sejak tahun 1979 silam hingga sekarang. Berawal dari hidangan rutin keluarga, kini nusaha yang digelutinya mampu bertahan dan telah banyak membantu perekonomian keluarga.

Untuk harga Pendap dijual Rp. 12.000 hingga Rp. 15.000 per bungkus, satu kali produksi dibuutuhkan biaya sekitar Rp. 800.000 dengan keuntungan dikisaran Rp. 500.000. “Lumayan lah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

liputan.swaraunib.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
RG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini