Kamu Penggemar Kopi? Ini Dia 7 Warung Kopi Legendaris Di Indonesia

Kamu Penggemar Kopi? Ini Dia 7 Warung Kopi Legendaris Di Indonesia
info gambar utama

Kopi saat ini telah menjadi salah satu komoditas unggulan yang dimiliki Indonesia. Bahkan data tahun lalu menyebutkan bahwa Indonesia meraup devisa sebesar 17 Triliyun dari komoditas yang terkenal sejak pendudukan Belanda ini. Begitu primadonanya kopi di Indonesia, para penggemar kopi di Nusantara pun rela untuk berkeliling kedai kopi hanya untuk menguji satu per satu kualitas kopi yang di sajikan. Bagi Kawan yang mengaku sebagai penggemar kopi sejati, mungkin perlu mengunjungi 7 kedai kopi yang sudah cukup legendaris di Indonesia ini.

Berikut daftar warung kopi yang tidak kalah bersaing dengan warung-warung kopi modern, diurutkan berdasarkan Warung termuda sampai yang paling tua:

7. Warung Kopi Solong

Warung kopi yang berada di Ulee Kareng Banda Aceh ini disebut-sebut sebagai warung kopi paling terkenal di Aceh. Nama solong sendiri disematkan berdasarkan nama panggilan dari generasi awal warung kopi ini berdiri.

Tidak hanya warga Aceh yang datang tetapi juga wisatawan dan tokoh-tokoh dari luar Aceh pernah mengunjungi Warung yang berdiri pamor sejak 1974 dan mulai pamor pada era 1990-an. Warung Kopi Solong terkenal tetap menjaga kualitas kopi racikannya dengan tetap memakai biji kopi dari Pidie dan Lamno, Aceh Jaya sehingga rasa kopinya khas, ada unsur manis di balik rasa dasarnya yang pahit.

6. Warung Kopi Phoenam

Beberapa daerah di Sulawesi yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi seperti Toraja dan Kalosi terasa aneh bila kopi tidak membudaya di masyarakat. Nah di Makasar terdapat salah satu warung kopi terkenal yang bernama Phoenam (dibaca Phu Nang) yang berada di Jalan Nusantara, Makassar.

Warung ini sudah berjalan selama enam dekade sejak didirikan oleh Liong Thay Hiong di tahun 1946. Hal yang menarik dari kopi ini adalah terdapat satu menu yang jarang ditemui. Bila umumnya kawan menemukan Susu, madu, telor, jahe (STMJ), di Phoenam kawan akan menemukan menu campuran kopi, madu dan telor.

Warung Kopi Phoenam saat ini sudah banyak berkembang, bahkan telah ekspansi ke Jakarta meskipun kedai aslinya di Makassar tidak mengalami banyak perubahan.

5. Warung Kopi Purnama

Warung kopi Purnama sudah ada sejak 1930 yang saat itu bernama Chang Chong Se. Tempatnya memang tidak menonjol, namun cukup terkenal dikalangan pecinta kopi Bandung. Berada di tengah-tengah ruas Jalan Alkateri, Bandung. Warung kopi ini diapit deretan toko yang mayoritas menjual tirai.

Kabarnya, sebagian besar furnitur dan interiornya tidak banyak berubah sejak pertama kali didirikan delapan dekade lalu. Menu yang paling terkenal dari warung kopi ini adalah racikan kopi susunya. Selain itu kopi hitam juga menjadi menu andalan. Uniknya, warung kopi purnama memiliki produk andalan lain yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kopi, yakni selai srikaya yang juga menjadi kebanggan warung kopi ini.

4. Warung Kopi Es Tak Kie

Bila umumnya kopi disajikan dalam keadaan panas atau hangat, kedai yang ada sejak 1927 ini menjual menu andalan berupa kopi es yang dingin. Kedai yang terletak di kawasan Glodok, Jakarta Barat ini masih cukup ramai di kunjungi.

Kopi Es Tak Kie dirintis oleh perantau Tiongkok, Liong Kwie Tjong. Menjelang umurnya yang memasuki dekade ke delapan, saat ini Warung Kopi Es Tak Kie telah dikelola oleh generasi ketiga. Menunya pun tidak banyak, namun karena Es Kopi Tak Kie dianggap memiliki ciri khas dalam racikan, warung kopi ini dapat terus bertahan.

3. Warung Kopi Massa Kok Tong

Warung kopi ini mulai dirintis tahun 1925 dengan nama Heng Seng oleh seorang perantau dari negeri Tiongkok bernama Lim Tee Kee. Warung kopi yang pertama didirikan berada di Jalan Cipto No. 109/115, Pematangsiantar, Sumatra Utara. Kemudian berganti nama menjadi Massa Kok Tong sejak dikelola oleh generasi kedua.

Warung kopi ini mengedepankan racikan kopi klasik yang khas dan terus bertahan hingga generasi ketiga. Namun tidak seperti warung kopi lainnya, Warung Kopi Massa Kok Tong terus berinovasi dan berkembang. Bahkan mampu mendirikan pabrik pengolahan kopi sendiri untuk menjamin kualitas.

Saat ini Kopi Massa Kok Tong telah memiliki cabang dibeberapa tempat seperti di Muara Karang, Jakarta.

2. Warung Kopi Ake

Kabarnya tradisi minum kopi di Belitung sudah ada lebih dari 100 tahun. Salah satu tradisi minum kopi yang masih hidup di Belitung berada di sebuah warung kopi tua di kawasan komunitas Tionghoa yang telah ada sejak eksplorasi timah berjalan. Warung kopi tersebut bernama Warung Kopi Ake yang terlah ada sejak 1921, seperti dilansir detikFood.

Warung Kopi Ake terletak di Tanjung Pandan, Belitung dan saat ini dikelola oleh generasi keempat. Dahulu warung kopi ini hanya berjualan menggunakan gerobak.

Kopi susu dan teh susu plus telur adalah racikan yang menjadi andalan. Kondisi warungnya sederhana dan tak ada resep yang berubah sejak dulu. Harganya pun sangat terjangkau.

1. Warung Tinggi

Warung Tinggi berdiri di tahun 1878 dengan nama Tek Sun Ho. Pendirinya Liaw Tek Soen. Kedai pertamanya berada di jalan Moolen Vliet Oost, Batavia atau Hayam Wuruk, Jakarta dan uniknya tidak menjual kopi sama sekali. Saat itu yang dijual oleh Warung Tinggi adalah bahan-bahan pokok dan makanan. Namun bertambahnya waktu, pembeli sering mampir untuk ngopi hingga akhirnya kopi menjadi menu utama.

Seperti dilansir ANTARA, Majalah Bisnis SWA bahkan memberikan penghargaan pada Warung Tinggi sebagai merek tertua di Indonesia di tahun 2013.

Perubahan Warung Tinggi menjadi warung kopi terkenal terjadi pada tahun 1927,saat warung dibangun besar-besaran. Karena letaknya daerahnya yang agak tinggi, pelanggan yang kebanyakan petani menyebut warung ini menjadi Warung Tinggi.

Warung Tinggi sekarang tidak hanya ada di Hayam Wuruk, tapi juga di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Namanya ditambah menjadi Koffie Warung Tinggi.

Sumber : farlinsinambela / kaskus.co.id
Sumber Gambar :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini