Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini

Darah Jawa Mengalir dalam Sosok Walikota di Negara Pasifik Ini
info gambar utama

Diaspora Indonesia tersebar di seluruh dunia. Mereka ada tidak hanya di negara-negara besar, namun juga di negara-negara yang masih belum terdengar popouler. Seperti sebuah negara di lautan pasifik bernama New Caledonia atau Caledonia Baru.

Negara tersebut dahulu merupakan lokasi perkebunan yang dimiliki oleh Perancis dan dikerjakan oleh buruh yang kebanyakan datang dari Jawa. Para pekerja tersebut sebagian besar menetap di sana dan kemudian membaur dengan masyarakat sekitar sampai saat ini. Uniknya, salah seorang walikota perempuan di sebuah kota di New Caledonia memiliki hubungan darah dengan Indonesia, khususnya darah Jawa.

Perempuan itu adalah Corrine Voisin, yang saat ini menjabat sebagai Walikota La Foa, sebuah kota berpenduduk 4.000 jiwa di selatan New Caledonia. Dirinya mengungkapkan tentang keterkaitannya dengan Jawa tersebut saat peringatan 120 tahun kedatangan orang Jawa di New Caledonia. Dirinya juga tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangga sebagai keturunan Indonesia.

"Saya menjadi Walikota La Foa, bukan hanya dipilih masyarakat, tetapi juga berkat dukungan penuh seluruh anggota Association Indonesienne Centre Quest (AICO) Kembang Mawar Putih" ucap Corinne di Pusat Budaya La Foa, dalam acara yang juga dihadiri Perwakilan Komisaris Tinggi Prancis, Philippe Lecourage, pejabat Kantor Walikota La Foa dan sekitar 170 diaspora Indonesia (27/2) tersebut.

Corine Voisin (Keempat dari Kiri), (Foto: Kemlu.go.id)
info gambar

Corinne menjelaskan, pada tahun 1995 ketika beberapa teman keturunan Jawa mengajak untuk bergabung mempersiapkan perayaan 100 tahun kedatangan orang Jawa ke New Caledonia, sempat merasa ragu karena tidak tahu apa-apa tentang Indonesia. Mereka meyakinkan saya, dengan bergabung dalam Asosiasi Indonesia Kembang Mawar Putih, akan banyak kesempatan mempelajari dan mengetahui asal usul, budaya serta menemukan identitas sebagai keturunan Indonesia.

Lebih lanjut dituturkan Corinne, walau ibunya keturunan Jawa yang lahir di New Caledonia, namun diakui tidak tahu budaya Indonesia. Warisan leluhur yang dia ketahui adalah 'bakmi', meskipun tidak yakin kalau mie goreng yang dibuatnya benar-benar enak.

"Sebagai anak 'metis', karena bapak campuran keturunan Kanak Melanesia dan Prancis, saya merupakan contoh hasil asimilasi multi etnik. Kenyataan ini secara instinct telah mendorong saya untuk terbiasa hidup berdampingan bersama warga etnis lain, yang ternyata merupakan bekal sangat berharga sebagai politisi dalam menyuarakan aspirasinya membangun Nasib Bersama masa depan New Caledonia," ujar Corinne.

Sambil mengenang saat menjadi Ketua AICO dua tahun berturut-turut di tahun 2001 dan 2002, Corinne merasa khawatir dengan masa depan asosiasi tersebut. Sebagai asosiasi yang telah berdiri sejak 20 tahun lalu, kami anggota AICO selalu berusaha untuk tetap aktif berperan serta dalam berbagai kegiatan. Meski tidak mudah, karena pengurusnya sekarang sudah lanjut usia. Di lain pihak, generasi muda keturunan Indonesia di La Foa banyak yang hijrah ke Noumea untuk mencari penghidupan lebih baik.

Corine Voisin (Foto: Congres.nc)
info gambar

Kendatipun demikian, di tengah kesibukannya sebagai Walikota maupun sebagai anggota Kongres dari partai Caledonie Ensemble – loyalis Prancis, Corinne tetap berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan Asosiasi Kembang Mawar Putih.

Mewakili Komisaris Tinggi Prancis di New Caledonia, Philippe Lecourage menyampaikan terima kasih atas kontribusi orang Indonesia. Betapa beratnya upaya para leluhur yang datang dari Jawa untuk mendapatkan kehidupan lebih baik di wilayah seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan ini. Mereka bekerja keras sebagai buruh tambang nickel dan di perkebunan kopi dalam kondisi yang serba sulit dan penuh ketidakpastian.

"Keberadaan orang Indonesia dan keturunannya serta budayanya telah berkontribusi bagi perkembangan dan kemajuan New Caledonia seperti sekarang," tutur Philippe.

Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta mengharapkan agar diaspora Indonesia dapat terus melestarikan tradisi leluhur dan agar berperan lebih aktif serta menjadi perekat dalam proses membangun masyarakat baru New Caledonia yang multi kultural. "Teruskan budaya gotong royong, karena keutamaan hidup sebagai manusia adalah mampu menjalin kerjasama dengan orang lain," ucap Konjen Widyarka.

New Caledonia (NC) adalah negara kepulauan yang memiliki luas 18,575 kilometer persegi dan terletak di Samudera Pasifik. Negara ini ditemukan oleh penjelajah asal Belanda, James Cook pada 4 September 1774 saat melakukan perjalanan keduanya ke kawasan Pasifik.


Sumber : Kemlu.go.id
Sumber Gambar Featured : gssafaris.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini