Pengguna Ponsel di Indonesia Mulai Giat Berbelanja Secara Digital

Pengguna Ponsel di Indonesia Mulai Giat Berbelanja Secara Digital
info gambar utama

Potensi e-commerce Indonesia yang pada tahun 2016 diperkirakan akan mencapai 13 miliar dolar Amerika menarik berbagai investor baik lokal maupun internasional untuk membangun media jual beli online. Data terbaru juga menunjukkan bahwa ternyata pengguna telepon pintar di Indonesia telah banyak menggunakan perangkatnya untuk jual beli.


Berdasarkan data yang dirilis MasterCard dalam Mobile Shopping Survey yang menyatakan bahwa lebih dari setengah atau tepatnya 55,5 persen pengguna telepon pintar di Indonesia telah menggunakan pembayaran secara digital.


"Teknologi pembayaran mobile terbaru, seperti dompet digital MasterCard yaitu MasterPass, membuat transaksi lebih mudah dan aman, online, melalui aplikasi dan langsung di dalam toko," kata Group Head Digital Payment Asia Pasifik MasterCard, Raj Dhamodharan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, seiring dengan semakin banyak aplikasi yang menyediakan belanja dan jasa, konsumen membutuhkan dompet digital yang memberikan keseimbangan terbaik antara keamanan dan kenyamanan.

Ia mengemukakan, pihaknya telah melihat munculnya permintaan dari berbagai negara di kawasan Asia Pasifik dimulai dari India sampai Singapura hingga Australia.

"Di Singapura misalnya, konsumen menggunakan dompet digital mereka, MasterPass untuk membayar tagihan dan pemesanan taksi," ucapnya.

Hasil lain Mobile Shopping Survey mengungkapkan konsumen di Asia Pasifik kini menggunakan teknologi-teknologi mobile baru di mana satu darilima konsumen (19,5 persen) telah menggunakan dompet digital, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu (9,7 persen).

Secara keseluruhan, hampir setengah dari responden (48,5 persen) di seluruh kawasan Asia Pasifik telah melakukan pembelian menggunakan ponsel pintar mereka dalam tiga bulan terakhir, dipimpin India (76,4 persen), China (76,1 persen), Korea Selatan (62,0 persen) dan Thailand (61,1 persen).


Data ini menunjukkan bahwa pengguna digital Indonesia telah mampu memanfaatkan potensi fitur yang terdapat dalam telepon pintarnya masing-masing. Menariknya lagi, diperkirakan angkanya juga akan terus meningkat.

Sumber : Muhammad Rahman / ANTARA
Sumber Gambar :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini