Teliti Air Seni Ibu Hamil, Professor Asal Indonesia Temukan Obat Regenerasi Sel

Teliti Air Seni Ibu Hamil, Professor Asal Indonesia Temukan Obat Regenerasi Sel
info gambar utama

Dunia mengenal Profesor Robert Charles Gallo sebagai salah satu peneliti yang diakui sebagai penemu virus HIV yang merupakan agen penyebab AIDS (1984). Tapi tahukan kawan bahwa ternyata juga terdapat andil para anggota tim peneliti dibelakangnya yang ternyata salah satunya adalah seorang Indonesia. Tim Robert Gallo tersebut tergabung dalam Institut of Human Virology (IHV) di University of Maryland Bioscience and Biotechnology Institute, USA.

 

Anak bangsa itu adalah Yanto Lunardi Iskandar. Dirinya bersama Robert C. Gallo (Direktur IHV) dan Joseph Bryant telah mendapatkan hak paten atas salah satu hasil penelitiannya dalam hal metode peningkatan hematopoiesis dari turunan human chronic gonadotropin (hCG). Temuan ini menjadi dasar yang penting untuk tindak lanjut penelitian mereka untuk pengobatan penyakit akibat virus, khususnya kanker dan AIDS.

 

Lunardi merupakan hematolog (ahli kanker darah) dan onkolog (ahli kanker) yang berasal dari Indonesia dan memiliki paspor Amerika Serikat. Dirinya tercatat aktif sebagai peneliti di Institute for Bioscience and Biotechnology Research University of Maryland.

 

Paten yang didapatkan oleh pria kelahiran Jatinegara Jakarta Timur tersebut dinyatakan mampu menjadi obat alternatif dari terapi kanker konvensional dan telah dipasarkan secara luas di Amerika Serikat. Obat yang ditemukannya tersebut dinamakan peptide maternin.

 

Menariknya, peptide maternin dibentuk oleh zat yang secara alamiah dapat ditemukan pada air seni ibu hamil pada tiga bulan pertama usia kehamilan. Dalam air seni awal kehamilan tersebut terkandung human chorionic gonadotropin (hCG), jenis hormon peptide yang diproduksi oleh embrio yang baru, hasil pembuahan dan bagian tertentu dari plasenta. Hormon tersebut sangat berguna bagi tubuh, karena dapat membantu perkembangan sel yang masih muda supaya tumbuh dengan baik. Berdasarkan fungsi senyawa tersebut, Lunardi menelitinya sebagai obat kanker maupun regenerasi sel dan darah dan berhasil membuat sintetisnya.

 

Pengembangan penelitian Lunardi juga semakin masif dan mulai melingkupi penderita HIV/AIDS. Lunardi kemudian menemukan kanker yang mempercepat kematian pasien ODHA yang bernama Kaposi Sarcoma, Kanker temuan Yanto itu, kemudian dipatenkan dengan nama KSY-1 yang berarti Kaposi Sarcoma Yanto - 1. 

 

Berkat temuannya, nama Lunardi tercatat dalam jurnal ternama bidang kesehatan, New England Journal of Medicine, edisi Maret 2008. Dia sempat dianggap sebagai kandidat penghargaan Nobel saat itu.

 

Sampai saat ini raihan paten Lunardi masih terus bertambah. Paten terbaru tercatat pada tahun 2014, yang masih terkait dengan hCG dan digunakan sebagai zat anti-kanker, anti-HIV, dan pro-hematopoietic. 

Sumber : TEMPO
Sumber Gambar :

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini