Warna-warna Memukau Danau Linow

Warna-warna Memukau Danau Linow
info gambar utama

Tak lengkap ke Manado tanpa menyempatkan berkunjung ke Tomohon, kota yang sejuk 1 jam perjalanan dari ibukota Sulawesi Utara tersebut. Topografi Kota Tomohon yang diapit dua gunung yakni Gunung Lokon dan Gunung Mahawu membuat kawasan ini terasa cukup dingin, apalagi di penghujung musim penghujan ini. Alamnya yang indah dengan sajian utama panorama pegunungan dan perbukitan. Bunga-bunga tumbuh subur di sekitar kawasan ini sehingga Tomohon mendapat julukan Kota Seribu Bunga.

Salah satu destinasi wisata unggulan daerah ini adalah Danau Linow, Danau cantik yang memancarkan keindahan 3 warna.Tomohon sendiri berjarak sekitar 27 kilometer dari Kota Manado dengan jalan yang berkelok-kelok menembus perbukitan. Cukup melelahkan terutama bagi mereka yang mudah terkena mabuk darat. Namun beruntung pemandangan asri sepanjang jalan dan hawa yang sejuk bisa mengusir rasa jenuh di perjalanan. Bahkan, pengendara bisa melihat pemandangan Laut Sulawesi yang biru dari salah satu tempat di sepanjang jalan menuju Tomohon

Sepanjang jalan menuju Tomohon nyaris dipenuhi penjual buah-buahan, seperti pisang, durian, duku, dan rambutan, yang merupakan buah-buahan setempat yang dipanen penduduk lokal. Hamparan hutan dan pohon cengkeh juga menjadi pemandangan sepanjang jalan, khas hutan-hutan Sulawesi yang mempesona.

Danau Linow dapat ditempuh 3 km arah ke barat dari Kota Tomohon. Selama perjalanan, kita disajikan pemandangan hijau dari perbukitan yang ditumbuhi pepohonan besar. Gunung Lokon yang masih aktif juga ikut menjadi panorama yang tersaji di sini. Memiliki bentuk hampir segitiga sempurna, gunung ini seakan memanjakan mata dengan hijaunya pepohonan.

Bau menyerupai telur busuk langsung menusuk hidung begitu kita baru tiba di area Danau Linow. Aroma ini berasal dari bau belerang yang tersebar di sekitar danau. Konon, belerang ini merupakan sisa letusan Gunung Mahawu yang terjadi ratusan tahun yang lalu.

Nama Linow berasal dari kata lilinowan yang artinya tempat berkumpul air. Kata itu diambil dari bahasa Tombulu atau bahasa dari salah satu etnis di Minahasa. Area Danau Linow seluas sekitar 35 hektar dan berkedalaman sekitar 5 meter bisa terlihat jelas dari atas bukit sebelum turun menuju bibir danau.

Dari ketinggian bukit, warna Danau Linow bisa berubah-ubah, dari biru, hijau menjadi coklat kekuningan. Perubahan warna itu disebabkan kandungan belerang di danau. Kandungan belerang itu sendiri karena di salah satu sisi danau terhubung langsung dengan sumber air yang mengandung belerang dan mengalir ke dalam danau. Penyebab lainnya karena pembiasan cahaya dan pantulan dari vegetasi di sekitar danau.

Saya memang datang menjelang senja dan cukup ramai orang menikmati sunset. Mungkin, ada baiknya datanglah pada pagi hari saat udara masih bersih. Karena di waktu itulah saat yang paling tepat untuk menikmati keindahan Danau Linow. Sunyi dan menenangkan menjadi suasana yang bisa didapatkan. Selain eloknya keindahan, cuaca di kawasan danau juga sangatlah sejuk.

Berkeliling di tepian danau menjadi aktivitas yang dapat dilakukan di danau ini. Pengunjung dilarang keras untuk berenang, karena kandungan belerang yang tinggi bisa membuat tubuh terluka dan berakibat fatal.

Berkunjung ke danau ini menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Memandangi keindahan danau yang tersaji dalam balutan keindahan alam Sulawesi, akan menjadi kenangan manis yang tak terlupa.

Berikut adalah beberapa foto yang berhasil saya ambil:

Caption (Sumber Gambar)

Caption (Sumber Gambar)

Caption (Sumber Gambar)

Caption (Sumber Gambar)

(foto by Akhyari Hananto)

foto utama : jorfijeckiphotography.wordpress.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini