'Earth Hour', Bukti Peduli Kita Terhadap Bumi

'Earth Hour', Bukti Peduli Kita Terhadap Bumi
info gambar utama

EARTH HOUR merupakan sebuah gerakan global yang dicetuskan oleh WWF (World Wide Fund for Nature) sebagai bentuk peduli terhadap bumi. Setiap tahunnya kampanye ini dilakukan dalam rangka menyampaikan pesan untuk mengatasi perubahan iklim. Tahun ini EH akan diselenggarakan pada Sabtu, 19 Maret 2016 pukul 20.30-21.30 (waktu setempat). Dalam aksinya, pada saat bersamaan, publik diajak bergabung mematikan lampu dan alat listrik yang tidak digunakan selama satu jam.

Sejak 2009 dan 2010, kampanye tersebut menjadi kampanye lingkungan hidup terbesar dalam sejarah karena berhasil meraih 1,5 milyar pendukung dari 4.616 kota di 128 negara, termasuk Indonesia.

Tak hanya dengan aksi mematikan lampu dan alat listrik, bentuk partisipasi lainnya pun juga dilakukan. Seperti yang di lakukan oleh Komunitas EARTH Hour regional Jawa Timur yang mengusung tema global EH tahun ini "Shine a Light on Greener East Java". Mereka ingin memfokuskan aksi untuk melawan perubahan iklim dengan membuat area Jawa Timur lebih hijau. Penggiat Earth Hour di Surabaya misalnya, mengadakan program untuk menghijaukan mangrove di pesisir Surabaya. Sudah sekitar 2000 bibit mangrove mereka tanam sejak tahun 2015 lalu. Upaya pelestarian mangrove tersebut dilakukan karena pembangunan yang mengarah ke pesisir dan pembuangan limbah industri mengalir ke kawasan hutan mangrove.

Masih dalam semangat penghijauan, penggiat EH Kota Batu, Malang melakukan penanaman pohon. Kegiatan tersebut dilakukan disekitar kawasan sumber mata air. Hal ini dilakukan mengingat kawasan Kota Batu menjadi salah satu kunci pelestarian sumber mata air karena letaknya yang berada di lereng pegunungan. Dalam sepuluh tahun terakhir, Kota Batu kehilangan setengah dari sumber mata air semula dan mata air yang tersisa mengalami penurunan debit. Melalui program "Konservasi Sumber Air Dok Junrejo", EH Kota Batu mengajak publik berpartisipasi dalam konservasi sumber mata air Kota Batu. Kegiatan ini juga memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat sekitar apabila pohon yang ditanam tumbuh dengan baik dan membuahkan hasil.

EH Balikpapan juga melakukan penyelamatan mangrove lewat program #SatriaMangrove yang sudah dilakukan sejak tahun 2014. Melalui program ini, mereka berharap agar publik memiliki rasa memiliki terhadap mangrove sehingga turut menjaga, merawat, dan melestarikan keberadaan mangrove yang telah ditanam di daerah aliran sungai (DAS) Manggar, Balikpapan.

Aksi serupa dilakukan oleh komunitas EH Denpasar. Pada tahun 2016 ini, EH Denpasar kembali menumbuhkan kecintaan publik terhadap keberadaan mangrove melalui program "Mangrove for Love". Program yang mulai dilakukan sejak 2015 ini dilakukan melalui kegiatan pembibitan, perawatan, pembersihan dari sampah plastik, edukasi, dan mencari manfaat ekonomi dari hutan mangrove tanpa mengurangi wilayahnya.

Apapun bentuk partisipasinya, diharapkan gerakan global ini mampu meningkatkan kesadaran publik akan perlunya melakukan tindakan atas perubahan iklim sebagai bentuk peduli terhadap bumi.


Sumber : earthhour.wwf.or.id
Sumber Gambar : www.hiduplebihmulia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini