Ini Dia Alat Deteksi Kematangan Durian Karya Mahasiswa Surabaya

Ini Dia Alat Deteksi Kematangan Durian Karya Mahasiswa Surabaya
info gambar utama

Indonesia dikaruniai dengan kekayaan hasil alam yang luar biasa. Hampir mayoritas buah tropis dimliki oleh Indonesia, termasuk rajanya buah, Buah Durian. Di musim durian seperti saat ini, komoditas buah durian selalu dicari-cari masyarakat. Namun terkadang minat terhadap durian tidak selalu terjawab dengan baik akibat kecurangan para penjual durian yang menipu tentang kematangan Durian. Untuk mengatasi masalah itu akhirnya Mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya, menciptakan alat pendeteksi kematangan buah durian.

"Durian itu rentan terhadap kecurangan penjual dalam menentukan matang atau mentahnya durian dan alat ini diciptakan untuk membantu konsumen mengetahui tentang matang atau tidaknya durian," kata Jagad Lanang Surobramantyo, pembuat alat deteksi kematangan Durian tersebut di Surabaya, seperti dilansir oleh ANTARA Jatim.

Alat deteksi Durian karya Jagad Lanang Surobramantyo (Foto: halloindo.com)
info gambar

Jagad menjelaskan bahwa alat pendeteksi kematangan durian yang dibuatnya ditujukan untuk membantu para penggemar durian dalam memilih buah yand benar-benar matang dengan skala yang baku dan terstandar sesuai alat. Alat tersebut menguji bau durian untuk mengetahui kematangan.

"Ketika durian dimasukkan ke dalam wadah pengukur maka bau yang keluar dari durian akan dideteksi oleh alat pengukur dan pada layar alat akan menunjukkan hasil matang atau tidaknya durian," jelasnya.

Mahasiswa kelahiran Makasar ini menjelaskan, alat pengukur kematangan Durian dapat dilihat dengan skala 150-255 PPM (Pulspermenit) untuk Durian matang dan skala 0-100 PPM untuk Durian mentah, skala antara 100-150 PPM untuk durian setengah matang.

Alat buatan Jagad ternyata juga nantinya bisa bermanfaat bagi para pengepul Durian ketika menyeleksi Durian, antara yang masih mentah ataupun sudah matang. Sehingga bisa langsung dijual pada konsumen.


"Alat ini mampu digunakan kurang lebih 50 durian dalam satu kali penggunaan baterai agar mudah digunakan dan direkomendasikan untuk pengepul durian montong," ujarnya.

Cara kerja alat deteksi kematangan durian ini juga cukup mudah, yaitu dengan mendeteksi bau yang menyengat yang dihasilkan oleh Durian. Prinsip ini sejatinya sama dengan alat pendeteksi kebocoran gas LPG yang umum ditemukan di pasaran.

Sensor yang digunakan adalah sensor TG 2600 sebagai pendeteksi dan microcontroller ketika Durian dimasukkan kewadah untuk dideteksi. Sensor ini juga dikatakan memiliki akurasi hampir mendekati 100 persen.

Saat Durian berada di dalam wadah yang tertutup rapat, kipas di dalam wadah akan bekerja dan secara bersamaan microcontroller akan bekerja dengan membaca data nilai ADC (Analog Digital Control) untuk dicocokkan dengan data yang telah di-setting sebelum alat bekerja.


"Pada layar sensor akan menunjukan hasil dari durian ini matang atau mentah untuk diketahui oleh pengguna alat," katanya.

Jagad menyebutkan pengerjaan bahwa alat pendeteksi kematangan durian itu bisa bekerja dengan singkat, hanya memerlukan 3 menit untuk satu buah.

Berkat karya anak bangsa, kini penggemar Durian seharusnya tidak lagi perlu khawatir tertipu dengan Durian yang ternyata belum matang.

Sumber : ANTARA Jatim
Sumber Gambar : thefinder.com.sg

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini