Ke Manado tanpa makan ini? Tak Lengkap

Ke Manado tanpa makan ini? Tak Lengkap
info gambar utama

Siapa tak kenal nasi kuning? Saya mengenal nasi kuning sejak masih kecil, karena bagi masyarakat di Jawa seperti saya, makanan yang terbuat dari beras dengan bumbu kunyit, santan, serta rempah-rempah itu, biasanya, menjadi hidangan spesial dalam acara pesta atau syukuran.

Tapi, tahukah Anda, nasi kuning juga menjadi salah satu kuliner khas masyarakat di kota Manado? Jangan heran, jika berkunjung ke Ibukota Sulawesi Utara tersebut Anda bakal menemukan banyak rumah makan yang menjual nasi kuning.

Dan...enak !

Manado merupakan salah satu kota di Indonesia yang kaya akan kuliner. Selain Tinutuan, sarapan pagi lainnya adalah nasi kuning khas Manado. Nasi kuning khas Manado tidak hanya dinikmati pada momen-momen tertentu seperti pada beberapa daerah lainnya, misalnya nanti disajikan pada hari ulang tahun atau hari penting lainnya, namun di Manado nasi kuning merupakan menu setiap hari yang umumnya merupakan sarapan pada waktu pagi.

Ke Manado? Belum Lengkap Kalau Belum Makan Nasi Kuning Seroja! | telusurindonesia.com
info gambar

Bahan dasarnya adalah beras, santan kelapa, air perasan kunyit parut, daun pandan, batang serai yang dimemarkan, daun jeruk, dan sejumlah bahan penyedap rasa lainnya. Nasi kuning khas Manado gurih dan mengundang selera.

Santan kelapa sebagai salah satu bahan dasarnya membuat nasi kuning lebih enak dan gurih. Selain itu, santan kelapa sangat baik untuk pembentukan sistem imunitas atau kekebalan tubuh dan pertahanan kepada berbagai jenis penyakit.

Bahan dasar lainnya , yaitu kunyit sebagai pewarna alaminya bersifat antiseptic dan anti bakteri; juga dapat berperan sebagai desinfektan untuk luka, keputihan, haid tidak lancar, diabetes melitus, meremajakan sel-sel tubuh, memperlancar atau memperbanyak ASI, mengobati batuk berlendir dan diare, mencegah tumor dan kanker, serta bermanfaat sebagai anti oksidan.

Menu pelengkap sajian nasi kuning adalah cakalang fufu atau daging sapi tumis, ditambah telur rebus dandabu-dabu (sambal) yang rasanya bisa membuat tubuh berkeringat bahkan bisa membuat air mata tanpa disadari menetes; inilah salah satu kekhasan nasi kuning khas Manado, yaitu cita rasa sambalnya yang membuat mulut berkecap-kecap bagi yang tak biasa dengan rasa pedas. Bagi yang baru menikmatinya pasti akan berkata, “Dabu-dabunya pedas.”

Membuat kangen | telusurindonesia.com
info gambar

Nasi kuning khas Manado bisa dimakan saat panas maupun dingin, dan bisa dibawa pulang ke rumah. Dabu-dabu dan lauknya diolah dari daging cincang yang ditumis. Nasi kuning yang dibawa pulang ke rumah biasanya dibungkus sama-sama dengan dabu-dabunya, namun ada juga penikmatnya menginginkan agar dabu-dabunya dibungkus terpisah.

Jika suka pedas, Anda tinggal menaburkan sambal goreng khas Minahasa yang....huh hah..pedas. Sambal ini akan semakin memperkuat ciri khas masakan bumi Minahasa itu. Begitu nasi kuning masuk mulut, niscaya lidah Anda terus bergoyang menikmati hidangan hingga suapan terakhir. Saya sudah membuktikan...dan...kini saya merindukannya.

Penyajian yang unik | foto ganendra.net
info gambar

Kekhasan lainnya dari nasi kuning Manado tidak berbentuk kerucut seperti tumpeng. Juga tidak dibungkus dengan kertas atau daun pisang, tetapi dibungkus dengan daun woka (sejenis daun lontar) yang banyak tumbuh di daratan Sulawesi Utara.

Hampir seluruh sudut kota Manado terdapat warung makanan yang menjual nasi kuning. Nasi kuning (yellow rice) merupakan makanan yang banyak digandrungi oleh warga Manado dan sekitarnya. Kampung Kodo di kelurahan Lawangirung dan Komo Luar adalah dua lokasi yang sudah familiar bagi masyarakat kota Manado sebagai lokasi untuk membeli nasi kuning.

(Dari berbagai sumber)

foto utama : bjorngrotting.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini