Emm… Lezatnya Ketupat Kandangan

Emm… Lezatnya Ketupat Kandangan
info gambar utama

Setiap daerah memiliki makanan khasnya masing-masing. Bahkan karena sangat banyaknya kadang makanan dari setiap daerah hampir sama, namun tetap memiliki ciri khas masing-masing.

Tak ketinggalan pula dengan ketupat kandangan. Sesuai dengan namanya, ketupat kandangan merupakan makanan berbahan dasar ketupat yang berasal dari Kalimantan Selatan. Nama ketupat mungkin sudah sering kita dengar. Namun, ketupat kandangan ini sungguh sangat berbeda dengan ketupat-ketupat lainnya. Rasanya lebih nikmat dan lebih sedap. Penyajiannya pun berbeda dengan ketupat yang lainnya. Bila ketupat yang lainnya rata-rata disajikan dengan ayam, maka ketupat kandangan disajikan dengan ikan haruan. Ikan khas yang banyak terdapat di daerah kalimantan dan sekitarnya


Ketupat kandangan disajikan hanya dengan guyuran kuah santan mirip opor, berwarna kekuningan, ditaburi bawang merah goreng. Cara makannya sangat khas. Sekalipun berkuah, ketupat ini justru harus disantap tanpa sendok, melainkan dengan tangan. Ketupatnya hanya dibelah dua ketika disajikan, lalu dihancurkan dengan tangan. Beras Banjarmasin memang tidak pulen seperti di Jawa. Ditanak sebagai nasi pun hasilnya seperti nasi pera yang tidak lengket satu sama lain. Ketika dimasak menjadi ketupat pun nasinya masih mudah tercerai-berai lagi. Setelah nasi ketupat itu bubar jalan, masing-masing akan menyerap kuah santan, sehingga mudah pula disuap dengan tangan. Sungguh, cara makan yang sangat unik.


Pendamping yang cocok untuk ketupat kandangan ini adalah ikan haruan goreng, atau ikan haruan masak habang (seperti bumbu bali atau bumbu balado). Ikan haruan mirip ikan gabus yang di Jawa sering disebut sebagai iwak kutuk, tetapi durinya tidak terlalu banyak. Ikan haruan Banjarmasin lebih mirip ikan gabus dari Danau Sentani di Papua Barat yang juga sedikit durinya, dan dagingnya lebih gurih.


Nah bagaimana, apakah anda tertarik untuk mencobanya??

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini