Bukan Lagi Turki atau Mesir, Rusia kini Memilih Indonesia

Bukan Lagi Turki atau Mesir, Rusia kini Memilih Indonesia
info gambar utama

Outbond Rusia untuk mengejar matahari, selama ini adalah Mesir dan Turki. Tahun 2016 ini ada konstelasi yang berubah. Wonderful Indonesia perlahan-lahan muncul ke permukaan buat originasi Rusia. Bangsa dari benua salju kutub itu bakal lebih banyak mencari cahaya matahari tropis di Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Asosiasi Bisnis Rusia-Indonesia, Mikhail Kuritsyn.

Menurut Mikhail Kuritsyn, dalam hal wisata, Rusia memerlukan Indonesia sebagai destinasi baru untuk menggantikan Mesir dan Turki. Sebab, kata Mikhail, kedua negara di benua Afrika itu tidak lagi menjadi destinasi utama. “Untuk pariwisata, Rusia memerlukan Indonesia sebagai destinasi baru di 2016 ini. Arahnya nanti termasuk rencana pembukaan penerbangan langsung Rusia-Indonesia,” jelas Mikhail Kuritsyn, seperti dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar Indonesia di Rusia.

Praktis, kemudahan transportasi internasional itu menambah daya pesona Indonesia untuk lebih memikat wisatawan Rusia. Mikhail Kuritsyn di depan undangan gathering sekitar 100 peserta itu menyampaikan laporan singkat Forum Bisnis Indonesia – Rusia di Jakarta, yang digelar pada akhir tahun 2015.

“Bulan Maret 2016 ini ada 2 sektor utama yang akan dibahas, yakni pariwisata dan energi,” kata Mikhail Kuritsyn. "Untuk kerjasama energi, hal ini merupakan prioritas nasional Indonesia dan Rusia siap menawarkan kerjasamanya di bidang energi," tambah pengusaha Rusia yang fasih berbahasa Indonesia ini.

Forum Bisnis di Jakarta itu sendiri merupakan keberhasilan pelaksanaan diplomasi ekonomi yang menjadi pendorong realisasi kerja sama bilateral yang lebih intensif. Disamping itu, juga sebagai upaya untuk mendekatkan para pelaku bisnis kedua negara, mengingat banyak pelaku bisnis Rusia yang hadir dalam Forum yang baru pertama kali ke Indonesia. Sebaliknya, pebisnis Indonesia juga mulai banyak yang melirik ke Rusia sebagai mitra bisnis yang potensial.

Menurut CEO salah satu agen perjalanan terbesar Rusia Tez Tour Vladimir Kaganer, Turki dan Mesir dapat digantikan oleh negara-negara di Asia karena negara-negara tersebut setara dengan Turki dan Mesir dari segi pelayanan, paket tur, dan hotel.

“Mereka semua pantai yang bagus,” terang Svetlana Pyatikhatka, Direktur Eksekutif Asosiasi Wisatawan Dunia Tanpa Batas seperti dikutip dari online Rambler.Puteshestviya. Namun, para agen perjalanan sadar bahwa resor Asia tak bisa sepenuhnya menggantikan Turki dan Mesir karena letaknya yang jauh dan tingginya harga penerbangan. Penerbangan dari Moskow ke Asia memakan waktu delapan jam dan harga tikernya hampir tiga kali lipat lebih tinggi.

Sunrise Bromo | foto Pesonaindo.com
info gambar

Akan tetapi, berbeda dengan Moskow dan area barat Rusia, wilayah timur Rusia, seperti Ural, Siberia, dan Timur Jauh juga memiliki jarak yang sama dari Eropa dan Asia. Dengan begitu, masalah jarak tak telalu penting.

“Bagi penduduk Trans-Ural dan Timur Jauh, tur ke Asia bisa lebih murah daripada ke Mesir,” kata Svetlana. Svetlana bercerita, selama ini Mesir dan Turki memimpin segmen pariwisata dari segi iklan di Rusia. Papan iklan raksasa ditempatkan di kota-kota besar, iklan di televisi, artikel majalah dan koran — semua menceritakan kecantikan pantai dan beragam pilihan wisata di negara tersebut bagi warga Rusia.

Siapkah Garuda menerbangi Rusia?
info gambar

Menurut Patikhatka, Menteri Budaya dan Pariwisata Turki menginvestasikan lima juta dolar AS di Rusia pada 2012 hanya untuk mengiklankan Turki sebagai tujuan wisata.

Menpar Arief Yahya menyambut gembira soal rencana pembukaan direct flight dari Rusia ke Indonesia, entah Jakarta atau Bali. Rusia memang belum menjadi prioritas utama bagi Kemenpar, karena jaraknya jauh, dan belum ada penerbangan langsung. "Akses dan connectivity-nya agak berat. Tetapi kalau ada maskapai yang mau terbang langsung, saya kira peluang destinasi pariwisata Indonesia juga sangat kuat," ujar Arief Yahya.

Arief belum bisa memastikan, kapan akan mendorong maskapai penerbangan Garuda ke Rusia. Kecuali, angka-angka kunjungan dari Rusia sudah signifikan. "Welcome dan kami sangat apreciate atas usaha asosiasi," ujar Arief.

Pikiran Rakyat

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini