Anak Bangsa Dinobatkan Sebagai Guru Manajemen Level Dunia

Anak Bangsa Dinobatkan Sebagai Guru Manajemen Level Dunia
info gambar utama

Anak-anak bangsa tidak hanya bisa berprestasi di luar negeri, hal tersebut dibuktikan oleh seorang Guru Besar Ilmu Manajemen dari Universitas Indonesia (UI), Prof Rhenald Kasali, Ph.D yang dinobatkan menjadi "The Global Guru" untuk bidang manajemen.

Seperti dilansir Kantor Berita ANTARA, Prof Rhenald merupakan satu-satunya anak bangsa yang masuk dalam daftar Top 30 Global Gurus in Management 2016 (30 guru manajemen terbaik di dunia) yang dirilis oleh lembaga riset The Global Guru pada Maret 2016 yang lalu, kata Kepala Humas Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Kamis.

Prestasi ini sekaligus menjadi pembuktian akan pengakuan dunia akan pendidikan Indonesia khususnya UI di kancah internasional.

Penghargaan ini menempatkan Prof Rhenald kasali sebagai anak bangsa yang tampil di dunia internasional dan "sejajar" dengan Professor Philip Kotler (Kellogg School of Management, Northwestern University, USA), seorang ahli manajemen pemasaran yang belum lama lalu dipilih sebagai Duta Pariwisata Indonesia.

Selain Philip Kotler, dalam daftar The Global Guru di bidang manajemen terdapat pula pakar ternama lain seperti penulis buku bisnis paling berpengaruh di dunia, Clayton Christensen berjudul The Innovator's Dillema. Kemudian Daniel Goleman seorang psikologis yang buku karyanya dimasukkan dalam daftar 25 buku Manajemen Bisnis paling berpengaruh di dunia. Juga terdapat Daniel Pink, yang merupakan penulis buku manajemen bisnis fenomenal yang terjual sampai 2 juta buku diseluruh dunia.

Sementara itu, Rhenald mengatakan pencapaian ini bukan hanya miliknya semata melainkan juga milik bersama karena terbukti bahwa mata dunia telah melihat Indonesia dan UI khususnya.

Rhenald juga menjelaskna bahwa prestasi ini juga tidak lepas dari upaya pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama pendidikan serta peningkatan publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional juga merupakan poin penting yang harus terus ditingkatkan oleh para akademisi Indonesia.

Professor kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1960 tersebut berpesan bahwa jangan anggap persaingan global tersebut sebagai suatu ancaman melainkan sebagai kesempatan untuk meraih cakrawala yang lebih luas serta sebagai peluang ekonomi efisiensi dan kolaborasi optimal untuk menciptakan produk maupun pelayanan menjadi lebih baik.

"Momentum tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh generasi muda Indonesia," katanya.

Rhenald kasali merupakan seorang dosen yang dianggap "berbeda" karena memiliki banyak inovasi-inovasi gaya pembelajaran di kelas yang diajarnya. Salah satunya adalah program wajib ke luar negeri untuk mempelajari mata kuliah Pemasaran Internasional yang kemudian dibukukan menjadi buku berjudul "30 Paspor di Kelas Sang Profesor". Mata kuliah tersebut dianggap telah "memaksa" para mahasiswanya untuk berani memiliki paspor dan berangkat ke luar negeri, sehingga memiliki mental dan cara pandang yang global.

Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Utama: Novi Kartika / Tempo

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini