Sulaiman, Sang "Penyulap" Telur Asin Rasa Ikan Salmon dari Sidoarjo

Sulaiman, Sang "Penyulap" Telur Asin Rasa Ikan Salmon dari Sidoarjo
info gambar utama

Umumnya telur asin yang terbuat dari telur itik atau bebek hanya bercita rasa asin. Namun berbeda jika sobat GNFI mencoba melancong ke Kampung Bebek di Desa Kebonsari, Candi, Sidoarjo.

Di Kampung Bebek, telur asin bisa ditemui dalam beraneka rasa. Ada rasa udang, kepiting, hingga rasa ikan salmon, bahkan kedepan juga akan dikembangkan telur asin herbal. Ajaib bukan.

Saat ditemui oleh GNFI, Sulaiman nama pemilik "Adon Jaya" salah satu nama usaha yang ada di Kampung Bebek mengakui merintis usahanya sejak tahun 1987.

Saat itu ia hanyalah seorang pengembala bebek. Sejalannya waktu, Sulaiman yang kesehariannya mengembala mengikuti musim panen ini berpikir untuk hijrah dengan memulai ternak itik. Apalagi saat itu perkembangan perumahan yang semakin masif.

"Saya mikirnya ini lahannya nanti akan sempit karena perumahan, akhirnya saya tidak bisa untuk gembala" ungkapnya.

Pria yang usianya sudah menginjak 59 tahun ini mengungkapkan sering mengalami masalah saat diawal-awal usahanya, telur asin yang dijualnya ke toko-toko sering dikembalikan karena rusak. Dari situlah dia berpikir bagaimana caranya membuat telur asin yang tahan lama (lebih dari seminggu) tanpa bahan pengawet.

"Saya liriknya dari bandeng asap, bandeng itu kan kalau diasap jadinya tahan lama. Dari situ awalnya, terus saya coba saya asap (telurnya). 20 hari sampai 1 bulan tahan" jelasnya dengan logat khas Jawa Timur-an.

(Sulaiman bersama telur-telurnya, GNFI/AP)
info gambar

Sembari memperlihatkan beberapa dokumen dan prestasi yang diraihnya, Sulaiman menjelaskan beberapa inovasi rasa telur asin yang berhasil dibuatnya.

"Telur asin yang dibuat sekarang ada tiga, dibakar ini rasa telur kepiting, kalau yang diasap rasanya udang dan digoreng tadi rasa ikan salmon" terang sulaiman yang terlihat seperti sedang mengajak telur-telur asin itu bicara.

Baca juga : Sidoarjo Mendunia, Berkat Sebuah "Sihir" Gitar

Aneka rasa dari telur asin didapat dari pakan dan cara penanganan yang berbeda. Untuk telur asin dengan rasa ikan salmon sendiri Sulaiman punya cara "unik" dalam prosesnya.

"Digoreng dengan cangkangnya pake minyak, itu rasanya juga beda. Rasanya kayak ikan salmon." terang pria peraih juara 1 tingkat Nasional Ketahanan Pangan tahun 2010 ini.

Kini jumlah telur asin yang berhasil dijualnya semakin hari semakin bertambah, tidak tanggung-tanggung ribuan telur asin dijual perminggunya. Namun usaha yang sukses ini tak membuatnya pelit berbagi. Dalam buku tamu yang disediakannya, tercatat banyak kelompok dari pelajar TK, Mahasiswa, Media, bahkan warga luar negeri berdatangan untuk belajar di tempatnya.

Sulaiman, sang penyulap rasa telur asin ini juga berpesan kepada anak bangsa untuk terus menggapai cita-citanya dengan tekun.

"Kalau punya ide, punya cita-cita jangan setengah-setengah harus semangat terus walaupun gagal, harus telaten, harus tekun dan berhati-hati" ungkapnya dengan semangat.

Gambar utama : GNFI/AP

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini