Kelezatan dari Tanah sang Maestro Film Indonesia

Kelezatan dari Tanah sang Maestro Film Indonesia
info gambar utama

Kota kecil yang berada dalam gugusan gunung - gunung tertinggi di pulau Sumatera, Merapi dan Singgalang ini menyimpan kisah penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia serta sempat menjadi ibukota negara sementara setelah Belanda menduduki ibukota Yogyakarta pasca agresi militer tahun 1948.


Bukittinggi dianugrahi bentangan alam yang indah komplit dengan udaranya yang sejuk. Selain itu, Bukittinggi adalah tempat kelahiran restoran Minang atau Padang yang kita tahu kini tersebar hampir diseluruh pelosok Nusantara.


Berikut ini kami ulas beberapa kuliner khas Bukittinggi yang sayang untuk dilewatkan.


1.Gulai Itiak Lado Mudo

Caption (Sumber Gambar)

Udara dingin Kota Bukittinggi menjadi salah satu faktor penyebab rasa lapar timbul lebih cepat. Ada salah satu menu yang tidak mengenyangkan namun juga dapat meredakan rasa dingin. Gulai Itiak Lado Mudo namanya.


Itik yang menjadi bahan utama menu Gulai Itiak Lado Mudo memiliki syarat dan kriteria tertentu yaitu harus berumur 6 bulan, karena pada usia itu, daging itik akan terasa sangat empuk. Itik yang telah dipotong, kemudian direndam dengan air, lalu bulunya dicabuti. Untuk menghilangkan sisa bulu yang tertinggal, itik pun dibakar. Selain bertujuan menghilangkan sisa bulu yang tertinggal, proses pembakaran juga dapat menghilangkan lemak yang ada dibawah kulit yang menjadi penyebab utama bau amis pada daging itik.


Lamanya proses pengolahan yang memakan waktu sampai dengan 48 jam membuat bumbu yang telah bercampur dengan cabai hijau, meresap kedalam daging itik. Jangan khawatir, rasa pedas yang ditimbulkan dari cabe hijau hanya sebatas memanaskan bibir saja. Sebagai peredanya, menu itik ini disajikan dengan potongan mentimun dan irisan bawang merah. Dengan memakan mentimun dan bawang, rasa pedas akan terasa semakin berkurang.


2.Es Tebak

Caption (Sumber Gambar)


Es Tebak adalah sejenis es campur versi Sumatera Barat yang terdiri dari tape ketan hitam, cincau, kolang kaling, potongan roti tawar dan es serut yang disiram dengan gula merah.

Ciri khasnya adalah “tebak” yaitu sejenis cendol yang terbuat dari adonan tepung beras ketan dan tepung sagu yang dimasak dengan air garam dan kapur sirih.

3.Pical Sikai

Caption (Sumber Gambar)


Perbedaan Pical Sikai, sebagai makanan segar khas ala Minang, dengan pecal Jawa terletak pada adanya irisan rebung dan jantung pisangnya.

Rebung yang dipakai adalah rebung muda sedangkan jantung pisangnya harus pisang batu. Kecuali kol yang dibiarkan tetap mentah dan segar, selebihnya semua sayuran direbus. Semua sayuran tersebut diracik dengan potongan ketupat yang disiram dengan bumbu kacang khas Pical Sikai.


Bedanya bumbu kacang Pical Sikai dengan pecel Jawa adalah bumbunya lebih encer dan tidak terlalu manis.

Bumbunyamerupakan campuran kacang tanah yang ditumbuk sampai halus dan ditambahkan cabai serta gula merah. Kemudian pical ditaburi kerupuk merah serta tidak ketinggalan keripik singkong atau yang biasa disebut Karupuak Sanjai.

4.Nasi Kapau

Caption (Sumber Gambar)


Nasi kapau adalah nasi rames khas nagari Kapau, Sumatera Barat, terdiri dari nasi, sambal, dan lauk pauk khas Kapau, gulai sayur nangka (cubadak), gulai tunjang (urat kaki kerbau atau sapi), gulai cangcang (tulang dan daging kerbau), gulai babek (babat) atau paruik kabau. Nasi kapau standar selalu dilengkapi gulai nangka ciri khas nasi kapau.

Gulai nangka tidak menggunakan banyak santan dan tidak terlalu kental. Gulai dicampur kacang panjang, kol, rebung, pakis, dan jengkol. Di samping gulai nangka, hampir seluruh lauk nasi kapau terdiri dari masakan daging-daging. Gulai usus (gulai tambunsu) campuran telur ayam dan tahu yang dimasukkan ke usus sapi (karena usus kerbau lebih keras), gulai ikan, gulai tunjang, ayam panggang, teri balado, tongkol balado, dendeng balado, goreng belut, dan sambal lado hijau. Lauk nasi Kapau lainnya berupa ayam goreng, ayam goreng hijau gulai ayam, rendang ayam, rendang daging. Beras nasi kapau harus bermutu tinggi, umumnya dikirim dari Bukittinggi dan Agam.

Di Bukittinggi, pedagang nasi kapau berada di Pasar Bawah. Uni-uni (ibu-ibu) berdagang nasi kapau di dalam panci besar yang disusun-susun. Panci-panci terlalu jauh dari jangkauan tangan mereka sewaktu melayani pembeli sehingga sendok gulai bertangkai panjang dari tempurung kelapa digunakan untuk menyendokan gulai ke piring makan pembeli.


Sumber :

dpicomakangah.com

travel.kompas.com

wikipedia.org


Sumber Gambar :

danontheroad.wordpress.com

www.saribundo.biz

bhellabhello.wordpress.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini