Kerupuk Terbesar di Dunia, Ada di Sidoarjo

Kerupuk Terbesar di Dunia, Ada di Sidoarjo
info gambar utama

Banyak cara untuk mengenalkan ikon atau produk unggulan suatu daerah. Salah satunya yaitu Sidoarjo dengan menggelar kegiatan pembuatan kerupuk udang terpanjang dan terbesar di dunia.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh sebuah perusahaan kerupuk di Sidoarjo dan berhasil meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Rekor pertama adalah “Kerupuk Terpanjang dan Terbesar di Dunia” dengan panjang 440 sentimeter dan lebar sekitar 60 sentimeter. Lalu rekor kedua adalah “Makan Kerupuk dengan Peserta Terbanyak” yang mencapai 10.000 orang.

Bahan baku kerupuk udang tersebut menghabiskan sekitar 15 kg, yang terbagi menjadi tepung tapioka 10 kg dan udang 5 kg. Kemudian, untuk menggorengnya diperlukan minyak sebanyak 1.000 liter.

Melalui rekor ini Sidoarjo tidak hanya dikenal karena produk ikan dan udangnya, melainkan juga produk olahan udang berupa kerupuk yang merupakan makanan khas masyarakat Indonesia.

Produk kerupuk di Sidoarjo tidak dapat dilepaskan dari produk perikanan khususnya udang, karena bahan baku utama kerupuk adalah udang hasil tambak nelayan. Presiden Direktur PT. Sekar Laut, Harry Sunogo, mengatakan upaya memperkenalkan kerupuk di pasar dunia seperti Eropa dan Amerika, bisa menjadi salah satu cara untuk mengangkat kesejahteraan petani tambak atau nelayan di Sidoarjo dan Jawa Timur.

Harry menambahkan, “Dengan usaha kerupuk udang ini kita juga ada keterkaitan dengan petani, nelayan. Jadi kita memang mengambil hasil dari mereka, sehingga ini juga ada dampak terhadap sektor perikanan (Sidoarjo).”

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, dengan luasan tambak di Sidoarjo yang mencapai 15.000 hektar, ia berharap sektor perikanan khususnya di air payau bisa semakin meningkat produksinya, terutama menghadapi persaingan pasar global yang semakin ketat.

“Jadi Sidoarjo betul-betul kota Udang, kota pertambakan, betul-betul kota perikanan dan masih agraris. Sidoarjo tambak masih tetap, sekitar 15.000 hektar di Sidoarjo tambaknya, ya kalau bisa jangan sampai habis,” demikian harap Saiful.


Sumber : www.voaindonesia.com
Sumber Gambar : www.voaindonesia.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini