Rama, Pria Berdarah Toraja yang Mendunia Lewat Harpa

Rama, Pria Berdarah Toraja yang Mendunia Lewat Harpa
info gambar utama

Harpa memang alat musik yang belum terlalu dikenal masyarakat indonesia pada umumnya.

Pada tahun 2007, ia menjadi orang Indonesia pertama yang bermain di gedung opera Vienna, Austria dan Budapest, Hongaria.

Prestasinya di negara tetangga pun ternyata mengagumkan, mengingat terpilihnya ia sebagai dosen Mahidol University, Thailand. Pria kelahiran Jakarta, 31 Agustus 1985 ini pun diklaim sebagai pemain harpa pria pertama di Indonesia.

”Sejak 2005 saya selalu mengadakan konser di Indonesia setiap tahun dan mengunjungi beberapa SMP dan SMU untuk mengenalkan harpa. Alat ini bisa main genre musik apa saja, baik jazz, pop, bahkan dangdut," kata Rama.

Diakui Rama, harpa memang identik dengan kaum perempuan karena yang memperkenalkan alat musik tersebut ke Indonesia adalah perempuan. Namun, bila dilihat dari sejarah, kebanyakan pemain harpa adalah lelaki.

Sejak kecil, Rama dikenalkan berbagai alat musik oleh orangtuanya, seperti organ, biola, dan harpa. Hal itu membuatnya serius belajar memainkan alat musik sehingga memutuskan untuk berkuliah di Austria, negara yang banyak mencetak musisi-musisi kenamaan, selama 10 tahun.

Rama akhirnya memilih mendalami harpa karena masih sedikit pemain harpa yang sukses di Indonesia.

”Dari awal saya suka musik karena hobi dan bunyinya yang indah. Awalnya belum memutuskan untuk mendalami harpa. Awalnya mau mendalami conducting, tapi enggak diterima. Akhirnya saya mencari instrumen yang belajarnya cepat dan perkembangannya juga cepat. Tadinya bingung, antara harpa dan kobo. Pemain kobo sudah banyak, pemain harpa masih sedikit. Di Indonesia cuma tiga waktu itu, jadi aku berpikir mau jadi orang keempat," pungkas pria berdarah Toraja itu.

Menurutnya, tingkat kerumitan dalam memainkan harpa adalah pada bagian pedalnya. Butuh pendalaman yang lebih, guna menghayati dan mendapatkan irama yang indah.

Rama mulai belajar harpa dan serius mendalaminya di Vienna Konservatorium, Austria sejak 2004, di bawah bimbingan Julia Reth, salah seorang maestro harpa dunia.

Berkat bakatnya memainkan harpa, Rama sudah berkeliling dunia, mulai dari Eropa hingga Tiongkok dengan Symphonia Vienna Orchestra. Ia bahkan sempat menggelar konser solo di Arkadenhof Rathaus, Wina. Tahun 2012 lalu, Rama terpilih sebagai kontestan di ajang kompetisi harpa paling bergengsi di dunia yakni Opera Vienna Orchestra di Baden, Jerman.

Sumber : portalsorata.com
Sumber Gambar Sampul : ramawidi.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini