Anak Bangsa Juara Menghafal Al Quran tingkat Internasional

Anak Bangsa Juara Menghafal Al Quran tingkat Internasional
info gambar utama

Indonesia dan Bangka Belitung (Babel) patut berbangga. Musa, hafiz cilik penghafal 30 juz Al-Quran ini berhasil meraih juara 3 dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke 23 di Mesir. Bocah kelahiran Muntok, Bangka Barat (Babar) tahun 2008 ini memperoleh nilai 91,17.

“Adapun diperlombaan kategori menghafal Al-Quran tingkat internasional di Mesir. Duduk diperingkat pertama Ala Muhammad (9 tahun) dari Provinsi Buhairah dengan nilai 98,58, selanjutnya di ikuti peringkat kedua Bilal Muhammad Sayyid (10 tahun) dan dilanjutkan dengan peringkat ketiga Musa (7 tahun) dari Indonesia dengan nilai 91,17,” seperti diterjemahkan oleh Facebook Al-Faqir dalam laman komentar status La Ode Abu Hanifa,Rabu (13/4) pukul 22.55 Waktu Indonesia Barat.

Berbagai komentar membanjiri status tersebut terutama ucapan rasa syukur atas prestasi yang ditorehkan oleh Musa.

Musa yang lebih dikenal dengan Musa Hafizh cilik lahir di Bangka pada tahun 2008; umur 8 tahun). Selain menghafal Al-Quran ia juga menghafalkan matan-matan hadis penting, seperti Arbain Nawawi dan lainnya.

Musa (sumber : radarbangka.co.id)
info gambar

Namanya terkenal ke khalayak ramai baik di dalam negeri maupun di Malaysia dan Singapura setelah mengikuti dan meraih juara pertama pada program Hafiz Indonesia 2014 di salah satu televisi swasta. Musa menjadi pusat perhatian disaat berusia sangat muda tahun namun telah mampu menghafalkan 29 Juz dari total 30 Juz Alquran.

Baca juga:Pulau di Indonesia Timur ini Menyimpan Quran Tertua di Asia Tenggara

Sebelumnya Musa diutus untuk mengikuti perlombaan hafalan Al-Quran tingkat Internasional di Jeddah, Arab Saudi juga mewakili Indonesia di mana Musa menjadi yang termuda dalam ajang tersebut dan menduduki peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut bertanding.

Pada bulan Agustus 2014, Musa memperoleh piagam penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Indonesia.

Ayah Musa - La Ode Abdul - Hanafi mewajibkan putranya Musa (7) mengaji tiga kali dalam sehari. Meski fokus dengan pendidikan agama, namun pria keturunan Buton Sulawesi Tenggara ini tak lantas mengabaikan pendidikan formal Musa.

"Agar tidak lupa, sehari tiga kali saya dampingi dia membaca Alquran. Agar Musa berkonsentrasi, kami orang tua memilih jalur pendidikan secara home schooling" ungkap Abdul Hanafi, Rabu (6/4/2016) sore.

Follow GNFI di Google+

Sumber : Radar Bangka, TribunNews - Bangka
Sumber Gambar Sampul :Radar Bangka

editor yf/gnfi 15-04-2016

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini