Kejar 20 juta Wisman, Pariwisata Indonesia Bakal Terintegrasi Lewat sistem E-tourism

Kejar 20 juta Wisman, Pariwisata Indonesia Bakal Terintegrasi Lewat sistem E-tourism
info gambar utama

Ambisi pemerintah Indonesia untuk mencapai angka wisatawan lokal maupun mancanegara yang melebihi Thailand ternyata direspon positif oleh BUMN. Seperti yang dilakukan oleh TelkomSigma yang belum lama ini mengembangkan sistem pariwisata berbasis online (e-tourism) dengan menggandeng Galasys, perusahaan teknologi asal Malaysia.

TelkomSigma yang merupakan anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk berharap sistem ini mampu membantu pemerintah untuk mencapai angka 20 juta wisatawan khususnya wisatawan mancanegara pada tahun 2020.

"Pengembangan solusi e-tourism ini diharapkan dapat membantu pemerintah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia," kata Judi Achmadi Presiden Direktur Telkomsigma di Jakarta, seperti dilansir oleh Kantor Berita ANTARA, Kamis.

Judi menjelaskan bahwa dalam kerja sama itu Telkomsigma akan menyediakan infrastruktur jaringan berbasis awan (cloud), sedangkan Galasys membangun platform e-tourism yang dapat mengelola informasi wisata di Indonesia secara holistik. Tidak hanya daftar destinasi namun juga upaya pemasaran, daftar destinasi favorit, pelayanan jual beli tiket, hingga informasi tentang even-even pariwisata yang sedang berlangsung.


"Telkomsigma siap mendukung pemerintah dalam membangun infrastruktur berbasis digital bagi industri pariwisata nasional melalui solusi cloud on line travel (clota)," katanya.

Judi juga mengungkapkan mengapa pihaknya menggandeng Galasys adalah karena memiliki perusahaan tersebut dipandang memiliki pengalaman internasional di bidang "intelligent tourism" dan e-ticketing. Sehingga diharapkan nantinya dapat membuka peluang pengembangan bisnis baru e-tourism.

Dampak yang diharapkan adalah nantinya para pengelola destinasi pariwisata di Indonesia akan bisa membuka platform Clota milik Galasys ke portalnya masing-masing. Oleh karena itu e-tourism ini nanitnya bakal menjadi jembatan bagi pelaku bisnis pariwisata sehingga dapat menjangkau para pelancong di seluruh belahan dunia.

Salah satu destinasi yang mulai diintegrasikan adalah Taman Wisata Candi Borobudur yang telah terintegrasi dalam pengelolaan e-ticketing dan akan menyusul kerja sama dengan destinasi wisata Ancol, kota tua, dan program Pemprov DKI Jakarta, Jakarta Smart City.


"Setidaknya hingga akhir tahun 2016, sebanyak 15 destinasi wisata dengan berbagai tema masuk dalam kerja sama pengelolaan e-ticketing dan ragam pelayanan kepariwisataan," ungkap Judi.

Sementara itu, CEO Group of Galasys Sean Seah Kok Wah mengungkapkan bahwa platform milik Galasys telah banyak diaplikasikan di berbagai negara di Asia. Seperti di Jepang, Malaysia, Tiongkok, dan nantinya akan direalisasikan di Indonesia.


"Galasys sejauh ini bermitra dengan 14 online travel agent (OTA) di Tiongkok yang menguasai 95 persen pasar OTA di sana, di antaranya Alitrip, Ctrip, Tuniu, dan Lumama," jelas Sean.

Menurutnya, turis Tiongkok merupakan pasar yang potensial untuk pariwisata Indonesia, sebab berdasarkan data tahun 2015, turis asal Tiongkok menyumbang 10 persen dalam jumlah total wisatawan global.


"Sebanyak 80 persen dari turis Tiongkok yang berkunjung ke luar negeri melakukan transaksi pembelian tiket dan layanan perjalanan dengan sistem elektronik. Ini potensi besar yang bisa diarahkan untuk lebih banyak lagi masuk ke Indonesia," katanya.

Ia menyebutkan jumlah turis Tiongkok ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai 1,5 juta wisatawan. Dirinya optimis bahwa tahun 2016 jumlah tersebut akan meningkat 2 juta wisatawan. Menurut dia, target itu realistis karena Indonesia punya sejumlah modal sebagai sebuah destinasi wisata unggulan seperti keramahan warga lokal, pesona alam, akomodasi dan kuliner.


Sumber : ANTARA
Sumber Gambar Sampul : Ulet Ifansasti / Getty Images

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini