200 UKM Tanah Air Siap Pasarkan Produknya di Korea Selatan

200 UKM Tanah Air Siap Pasarkan Produknya di Korea Selatan
info gambar utama

Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia mendapatkan tempat di pasar dunia. Terhitung sekitar 200 UKM yang menjadi mitra dari Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) siap untuk mengekspor dan memasarkan produknya di Korea Selatan.

UKM-UKM tersebut merupakan hasil seleksi LLP-KUKM dan BiC dari 1.600 UKM yang berusaha mengekspor produknya ke negeri Gingseng itu melalui Busan Indonesia Center (BiC). UKM yang masuk dalam seleksi merupakan UKM-UKM yang memiliki orientasi ekspor dan mampu menjamin kontinyuitas suplai produknya. Produk yang dieksporpun beragam seperti fashion, spa, batik, makanan ringan, home decor, sampai dengan kerajinan tangan.

Sebagaimana dilansir oleh Metrotvnews.com Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengungkapkan bahwa produk-produk UKM yang diekspor melalui BiC tersebut menjadi peluang yang baik untuk perdagangan Indonesia.

"Kalau produk-produk UKM kita masuk ke Busan, berarti produk UKM kita sudah masuk global karena dapat memenuhi permintaan masyarakat yang ada di Busan. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia," kata Zabadi Minggu (17/4/2016).

Busan Indonesia Center merupakan pusat perdagangan hasil kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan yang berupa gedung seluas 4.000 meter persegi. Gedung tersebut dibentuk sedemikian rupa seperti sebuah pusat perbelanjaan modern. Pusat kerjasama perdagangan ini diketuai Prof. Kim Soo-ll.

Gedung Busan Indonesia Center di Busan, Korea Selatan
info gambar

Zabadi menjelaskan bahwa meski LLP-KUKM memfasilitasi para UKM asal tanah air, untuk dapat memasarkan produk di BiC tetap ada biaya yang dikeluarkan. Seperti membayar biaya sewa ruang pamer yang besarannya sekitar 1,2 juta sampai dengan 1,5 juta Rupiah untuk satu bulan. Harga ini dipandang masih relatif terjangkau, bila melihat peluang pasar global yang dapat diperoleh UKM Indonesia

"Kita tidak terlalu mematok berapa produk yang harus terjual di Busan Indonesia Center. Langkah ini lebih kepada membuka akses produk UKM ke luar negeri. Kalau sudah dapat memenuhi kebutuhan luar negeri, itu sudah cukup membanggakan," jelas Zabadi.

Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia mendapatkan tempat di pasar dunia. Terhitung sekitar 200 UKM yang menjadi mitra dari Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) siap untuk mengekspor dan memasarkan produknya di Korea Selatan.

UKM-UKM tersebut merupakan hasil seleksi LLP-KUKM dan BiC dari 1.600 UKM yang berusaha mengekspor produknya ke negeri Gingseng itu melalui Busan Indonesia Center (BiC). UKM yang masuk dalam seleksi merupakan UKM-UKM yang memiliki orientasi ekspor dan mampu menjamin kontinyuitas suplai produknya. Produk yang dieksporpun beragam seperti fashion, spa, batik, makanan ringan, home decor, sampai dengan kerajinan tangan.

Sebagaimana dilansir oleh Metrotvnews.com Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengungkapkan bahwa produk-produk UKM yang diekspor melalui BiC tersebut menjadi peluang yang baik untuk perdagangan Indonesia.

"Kalau produk-produk UKM kita masuk ke Busan, berarti produk UKM kita sudah masuk global karena dapat memenuhi permintaan masyarakat yang ada di Busan. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia," kata Zabadi Minggu (17/4/2016).

Busan Indonesia Center merupakan pusat perdagangan hasil kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan yang berupa gedung seluas 4.000 meter persegi. Gedung tersebut dibentuk sedemikian rupa seperti sebuah pusat perbelanjaan modern. Pusat kerjasama perdagangan ini diketuai Prof. Kim Soo-ll.

Zabadi menjelaskan bahwa meski LLP-KUKM memfasilitasi para UKM asal tanah air, untuk dapat memasarkan produk di BiC tetap ada biaya yang dikeluarkan. Seperti membayar biaya sewa ruang pamer yang besarannya sekitar 1,2 juta sampai dengan 1,5 juta Rupiah untuk satu bulan. Harga ini dipandang masih relatif terjangkau, bila melihat peluang pasar global yang dapat diperoleh UKM Indonesia

"Kita tidak terlalu mematok berapa produk yang harus terjual di Busan Indonesia Center. Langkah ini lebih kepada membuka akses produk UKM ke luar negeri. Kalau sudah dapat memenuhi kebutuhan luar negeri, itu sudah cukup membanggakan," jelas Zabadi.

Sumber : Metrotvnews.com
Sumber Gambar Sampul :kabarbisnis.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini