Menerbangi Sabang Merauke dengan Pesawat Tanpa Awak. Indahnya Indonesia

Menerbangi Sabang Merauke dengan Pesawat Tanpa Awak. Indahnya Indonesia
info gambar utama

Tak ada negeri seperti Indonesia. Negeri berbelas ribu pulau, bak kalung mutiara yang terlepas bebas dan menghias lautan biru nusantara. Inilah keindahan yang tiada taranya. Hutan yang lebat hijau, kampung yang berbudaya, kota-kota yang makin ramai, sungai besar dan kecil, pantai pantai berpasir putih yang memukau, hingga gunung-gunung api yang menjulang menghiasi cakrawala. Tak ada duanya.

Dan salah satu sudut sempurna menikmati keindahan negeri tercinta ini adalah lewat...angkasa. Kabar baiknya, ada yang melakukannya untuk kita semua, dan kita bisa menontonnya secara real-time.

Pesawat Tanpa Awak yang Terbang | detik.com
info gambar

Operator seluler Telkomsel melepas dua buah drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) berukuran besar untuk menjelajahi 50 kota dari angkasa dalam program ambisius Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ambisius, karena jaraknya tak main-main...Sabang ke Merauke..sama dengan terbang dari Inggris ke Iran.

Sang operator | youtube.com
info gambar



Kedua drone tersebut diterbangkan dari Sabang dan Merauke dan akan menempuh jalur sepanjang 8.500 km untuk menayangkan video streaming menggunakan jaringan broadband 4G LTE yang akan menyiarkan keindahan bumi pertiwi dari langit Nusantara.

"Selama satu bulan penuh, mulai dari 14 April ini hingga 14 Mei 2016, kedua drone tersebut akan terbang dan bertemu di Garuda Wisnu Kencana, Bali," kata Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah.

Rute Elang Nusa
info gambar



Elang Nusa adalah ekspedisi terbesar dan pertama di angkasa Indonesia yang merupakan pembuktian atas keunggulan layanan broadband Telkomsel yang tersebar hingga ke berbagai lokasi di Indonesia.

"Jaringan broadband 4G Telkomsel yang terluas dan tercepat akan mendukung ekspedisi ini, sehingga masyarakat dapat melihat keindahan Indonesia dari udara, hasil dari video yang ditangkap oleh drone yang kami terbangkan," jelas Ririek.

Dalam ekspedisi Elang Nusa ini dua buah drone berukuran besar dengan bentangan sayap hingga 2,4 meter akan diterbangkan secara bersamaan, menempuh Jalur Barat (Elang Barat) dan Jalur Timur (Elang Timur) Indonesia sepanjang 8500 km.

Melajulah tinggi, Elang Nusa | detik.com
info gambar



Selama program, kedua drone akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan terbaik Telkomsel ke www.telkomsel.com/elangnusa, sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded.

Elang Barat akan memulai perjalanan dari Sabang dan akan menempuh beberapa kota di antaranya Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogyakarta dan Malang. Sementara Elang Timur, akan berangkat dari Merauke dan bergerak melewati Sorong, Ambon, Manado, Banjarmasin, Makassar, dan Labuan Bajo.

Di akhir perjalanan kedua drone akan bertemu dan mendarat di Denpasar. Selain menangkap berbagai keindahan dari alam Indonesia, dalam perjalanannya, Elang Barat dan Elang Timur juga akan menyapa masyarakat yang berada di kota-kota yang dilewati.

Elang Nusa | youtube.com
info gambar



Ririek lebih lanjut menjelaskan bahwa Elang Nusa juga merupakan bukti nyata Telkomsel sebagai operator yang paling berkomitmen untuk membangun berbagai daerah di Indonesia melalui ketersediaan jaringan seluler.

Telkomsel pun sengaja memilih Sabang dan Merauke yang berada di ujung Timur dan ujung Barat Indonesia sebagai titik awal ekspedisi ini, sehingga masyarakat dapat melihat keunggulan jaringan broadband Telkomsel yang terbentang hingga penjuru Tanah Air.

Di sisi lain, Elang Nusa juga menjadi bagian dari uji jaringan broadband yang dilakukan Telkomsel guna menjaga kualitas terbaik mobile broadband, baik 4G maupun 3G, bagi pelanggan dimana pun mereka berada.


Melajulah di langit nusantara, Elang Nusa.

---

Dari berbagai sumber. Gambar utama : Shutterbug.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Akhyari Hananto lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Akhyari Hananto.

Terima kasih telah membaca sampai di sini