Ada banyak yang mengingatkan saya akan kampung halaman saya, Yogyakarta. Saya lahir, besar, dan tinggal di sebuah pedesaan di kawasan utara propinsi tersebut. Namun masa kecil saya adalah masa yang paling saya sukai untuk diingat-ingat. Ini sebabnya.
Menjadi penduduk desa, adalah menjadi saksi guyup rukunnya masyarakat desa yang tak pernah merasa dikejar waktu, hidup sakdremo dan nrimo..sambil terus bersyukur terhadap Tuhan akan alam desa yang hijau, subur, dan indah. Saya melihat dan merasakan betul ke-bersyukuran itu.
Pasar tradisional yang riuh dan guyup, sawah yang penuh dengan para pekerja keras, dan sungai yang menjadi ajang bermain anak-anak dan para bapak yang memandikan ternak.
Memori yang terakhir tadi benar-benar muncul kembali menghangatkan hari ini, saat melihat foto yang diambil oleh mas Heru Sutrisno di Instagram.
Tradisi Baritan adalah salah satu tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan masyarakat Jawa bagian tengah sebagai rasya syukur kepada Yang Maha Kuasa. Tradisi yang dilaksanakan setiap selasa atau jumat di awal bulan Sura (Kalender Jawa) ini merupakan rangkaian prosesi berbagai acara tradisional.
Tradisi baritan (bubar ngarit selamatan) yang tujuan awal sekadar melestarikan tradisi nenek moyang untuk memuliakan ternak tersebut ke depan kini dikemas dan ditunggu-tunggu sebagai salah satu event tahunan yang menarik.
Dan inilah yang melayangkan memori masa kecil saya hari ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News