Desainer Negeri Ini Pamer Koleksi di Paris Couture Week

Desainer Negeri Ini Pamer Koleksi di Paris Couture Week
info gambar utama

Paris dan fesyen, tak dapat dipungkiri lagi kedua hal tersebut sangat berkaitan erat. Sudah lebih dari 140 tahun, Paris menjadi kiblat dunia fesyen internasional terutama haute couture atau koleksi adibusana. Tak heran, jika para desainer yang hendak go international, berharap mendapat kesempatan tampil di Paris Fashion Week. Atau jika tidak, bisa sekadar memamerkan hasil karya di Kota Mode tersebut.

Ada kabar baik dari anak negeri, pasalnya salah seorang perancang terkemuka, Sebastian Gunawan, mendapat kesempatan untuk menampilkan koleksinya pada Paris Haute Couture Week pada 3 Juli 2016 mendatang.

Baca juga: Indonesia Berpeluang Jadi Kiblat Busana Muslim Dunia

Seba, sapaan akrab Sebastian, diundang menghadiri dan memamerkan Koleksi Adibusana Musim Gugur dan Musim Dingin 2016, hasil kolaborasi dengan COUTURiSSIMO pada Haute Coutre Week.

Pria bergelar Asian Couturier Extraordinaire ini menganggap kesempatan itu sebagai batu loncatan dalam karirnya.

"Saya sangat bangga mempersembahkan karya ini di Paris bulan Juli nanti. Haute Couture Week merupakan momen puncak yang diimpikan oleh banyak desainer adibusana, dan saya merasa terhormat diberikan kesempatan mempertunjukkan karya di kota yang menjadi kiblat adibusana ini," kata Seba saat konferensi pers di Casablanca Room, Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (11/5).

Seba menjadi salah seorang desainer yang beruntung dapat menampilkan karyanya di peragaan adibusana tingkat dunia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali Pergelaran eksklusif itu hanya menampilkan karya para desainer terbaik yang mendapat persetujuan dari organisasi Chambre Syndicale de la Haute Couture. Selain itu, pagelaran adibusana ini diselenggarakan hanya untuk 400 undangan khusus terdiri dari media-media utama, influencer di sosial media, pecinta adibusana, dan pemuka fesyen dunia.


Pada acara tersebut, nantinya Seba akan mempersembahkan koleksi yang terinspirasi dari 'Cloisonnism', gaya lukisan pasca impresionis yang menunjukkan kesan kuat, namun tidak menonjol, dipisahkan oleh kontur gelap, istilah ini dikemukakan oleh Edouard Dujardin pada Maret 1888.

Karyanya yang berjumlah 20 koleksi ini, dirancang dengan kombinasi berbagai macam warna dengan sentuhan feminin.

Selain itu, ia akan menampilkan koleksi yang dirancang khusus untuk COUTURiSSIMO, terinspirasi dari desain couture dengan konsep ready-to-wear. Koleksi tersebut merupakan hasil karyanya bersama Cristina Panarese, yang menggabungkan beragam bentuk feminin, maskulin, serta gabungan renda dan unsur vintage, ditambah dengan elemen oriental.

"Koleksi busana tersebut dipenuhi dengan warna-warna klasik, seperti hitam, putih, abu-abu, merah, biru, pink, dan emas, serta sentuhan adibusana dengan bordiran dan aplikasi," ujarnya.

Founding President Asian Couture Federation, Dr Frank Cintamani yang juga merupakan anggota Asian Couture Federation menyatakan kebanggaannya terhadap Seba.

"Saya senang sekali, karena setelah menampilkan karya-karyanya di Jakarta dan seluruh Asia, Sebastian akan mempersembahkan koleksi adibusana dan koleksi khususnya pada acara Haute Couture Week di Paris," kata Frank.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf pun turut mengapresiasi atas kesempatan yang diterima Seba dalam menjadikan potensi fesyen Indonesia semakin terbuka di kancah internasional. Menurutnya, Indonesia kaya akan tradisi kreatif, dan dunia sangat mengagumi warisan budayanya yang begitu beragam.

"Sungguh menggembirakan, karya Sebastian Gunawan yang luar biasa akan dipamerkan kepada masyarakat yang lebih luas di Paris dalam acara Haute Couture Week,” terangnya.

Selain itu Triawan berharap partisipasi Seba di Paris Couture Week bisa menjadi contoh bagi desainer muda lainnya.

“Ini sebagai inspirasi agar nama kita bisa diterima di sana, serta memudahkan desainer muda masuk ke kancah global," ujar Triawan.



Sumber : www.cnnindonesia.com
Sumber Gambar Sampul : sebastiangunawan-media.blogspot.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini