Delapan Jam Sehari Belajar Fisika, Antar Siswa Indonesia Raih Prestasi Internasional

Delapan Jam Sehari Belajar Fisika, Antar Siswa Indonesia Raih Prestasi Internasional
info gambar utama

Tim olimpiade fisika Indonesia berhasil mencetak prestasi gemilang dalam Asian Physics Olympiad (APhO) ke-17 yang berlangsung di Hongkong, 1-9 Mei lalu. Enam dari mereka berhasil meraih medali emas, perunggu dan Honorable Mention.

Mereka adalah Michael Gilbert dari SMAK Penabur Cirebon), dan Kevin Limanta dari SMAK IPH Surabaya, yang berhasil meraih emas. Medali perunggu, berhasil diraih Edwin Aldrian Santoso dari SMAN 1 Surakarta, dan Ferris Prima Nugraha dari SMAK Penabur Gading Serpong. Honorable Mention berhasil diraih Josephine Melia dari SMAK Penabur 1 Jakarta, dan Gerry Windiarto Mohamad Dunda dari SMAN Unggulan MH Thamrin Jakarta.

"Secara tim, Indonesia menempati posisi ketiga setelah Tiongkok dan Taiwan, dan berhasil berada di atas Israel, Singapura dan India," terang Hendra Kwee Ph.D, Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia melalui pesan singkat yang dilansir dari Metrotvnews.com.

Untuk meraih prestasi ini, tim telah melakukan persiapan selama enam bulan di bawah bimbingan dosen di Center of Science and Mathematics Olympiad (CoSMos) Surya University. Mereka adalah Hendra Kwee Ph.D, Herry Kwee Ph.D, dan Zainul Abidin Ph.D.

Salah satu anggota tim olimpiade fisika yang berasal dari Surabaya, Kevin Limanta mengatakan, dalam sehari dalam masa karantina, dia belajar fisika delapan jam. ”Biasanya masuk pukul 08.00, lalu selesai kelas pukul 16.30,” ujarnya. Di Surya Institute, lanjut dia, pembelajaran lebih fokus mengerjakan soal-soal olimpiade.Perbandingan pelajaran teori dan latihan soal adalah 20:80.

Sejak APhO terselenggara pada 2000, siswa Indonesia tercatat meraih 31 medali emas, 21 perak, 35 perunggu dan 44 Honorable Mention (HM).

Sumber : metrotvnews.com
Sumber Gambar Sampul : metrotvnews.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini