Inilah 4 Penulis Indonesia Dengan Karya Mendunia

Inilah 4 Penulis Indonesia Dengan Karya Mendunia
info gambar utama

Menjadi seorang penulis untuk saat ini mungkin bukanlah cita-cita yang populer untuk anak-anak Indonesia. Dalam skala nasional harus diakui Indonesia masih memiliki budaya membaca serta budaya literasi yang rendah dibandingkan dengan negara lain. Bahkan secara angka, Indonesia masih kurang produktif dalam pembuatan karya tulis maupun penerbitan jurnal ilmiah.

Namun jangan dikira kondisi tersebut membuat Indonesia tidak memiliki anak bangsa dengan karya tulis yang mendunia. Berikut ini adalah penulis-penulis Indonesia yang melahirkan karya-karya mendunia dengan segudang penghargaan internasioal.

1) Pramoedya Ananta Toer

Salah satu penulis yang sangat dikenal di Indonesia oleh berbagai kalangan dengan karya-karyanya yang hidup hingga saat ini. Pemikiran serta kritik yang sering dia tumpahkan dalam tulisan-tulisannya membuat penulis dengan nama panggilan Pram ini menjadi pernah menjadi tahanan politik. Dan dalam masa tahanannya ia bahkan tetap produktif menulis buku yang dapat kita baca hingga saat ini dengan judul Tetralogi Pulau Buru.

Caption (Sumber Gambar)

Pram telah menghasilkan lebih dari 50 buku dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Prestasinya sebagai sastrawan kebanggaan Indonesia membuatnya diganjar dengan berbagai penghargaan internasional seperti Fredom to Write Award dari PEN American Center, penghargaan dari The Fund for Free Expression, Wertheim Award, Ramon Magsaysay Award, UNESCO Madanjeet Singh Prize dan masih banyak lagi.

Caption (Sumber Gambar)

2) Taufik Ismail

Seorang sastrawan serta aktivis kebanggaan Indonesia dengan segudang karya dan prestasi. Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya.

Caption (Sumber Gambar)

Karya-karya yang telah dihasilkannya sebagian besar merupakan kumpulan puisi, yang antara lain berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, dan lain-lain yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dunia. Penghargaan yang pernah Ia raih antara lain Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari Kerajaan Thailand (1994), dua kali terpilih sebagai penyair tamu di Universitas Iowa, Amerika Serikat (1971-1972 dan 1991-1992), lalu pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur (1993).

Caption (Sumber Gambar)

3) Ahmad Tohari

Sastrawan asli Jawa Tengah yang lahir pada 13 Juni 1948 ini pernah berkuliah di Fakultas Ilmu Kedokteran Ibnu Khaldun, Fakultas Ekonomi Universitas Sudirman, dan Fakultas Sosial Politik Universitas Sudirman. Ahmad Tohari juga pernah terjun dalam dunia jurnalistik.Tulisan-tulisannya yang banyak berisi gagasan kebudayaan telah dimuat di berbagai media massa. Ia juga menjadi pembicara di berbagai diskusi/seminar kebudayaan.

Caption (Sumber Gambar)

Karya-karyanya yang terkenal antara lain Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Orang-Orang Proyek, dan Lingkar Tanah Lingkar Air yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan bahkan beberapa diantaranya telah diangkat ceritanya menjadi film.

Caption (Sumber Gambar)

4) Mochtar Lubis

Mochtar Lubis lahir di Padang pada 7 Maret 1922. Sejak zaman pendudukan Jepang ia banyak terjun dalam dunia penerangan. Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya, serta menerbitkan majalah sastra Horizon bersama-sama kawan-kawannya. Mochtar Lubis pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.

Caption (Sumber Gambar)

Karya-karyanya antara lain Perempuan, Kuli Kontrak, Harimau! Harimau! dan banyak lagi baik cerpen, essai ataupun novel yang telah diterbitkan dalam berbagai bahasa. Mochtar Lubis pernah mendapat penghargaan Magsaysay Award dari Pemerintah Filipina dan Pena Emas dari World Federation of Editor & Publisher.

Caption (Sumber Gambar)

Di samping penulis-penulis di atas, kita juga mengenal banyak penulis sastra modern dari Indonesia yang telah mendunia seperti Andrea Hirata, Dewi Lestari, Ahmad Fuadi, Habiburahman, dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki penulis dengan karya-karya yang tidak kalah dengan bangsa lain dengan catatan kita terus meningkatkan kegemaran membaca dan produktifitas menulis. Semoga Indonesia bisa semakin mendunia lewat karyanya.




Sumber : berbagai sumber
Sumber Gambar Sampul : Liputan6.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini