Kini Pengunjung Bisa Mengawasi Kualitas Kebun Binatang Lewat Aplikasi Ini

Kini Pengunjung Bisa Mengawasi Kualitas Kebun Binatang Lewat Aplikasi Ini
info gambar utama

Permasalahan kebun binatang yang belakangan ini terjadi dibeberapa kota membuat prihatin berbagai pihak utamanya para pengunjung dan penikmat kebun binatang itu sendiri. Sebab itu, dukungan untuk menyelesaikan masalah ini terus mengalir. Salah satunya adalah dengan membuat aplikasi yang mampu mengawasi kualitas peliharaan yang dilakukan oleh pengelola kebun binatang.

Seperti dilansir oleh Pikiran Rakyat aplikasi bernama Zoo Reporting for Citizen Reporting atau biasa disebut Zoo Recapp tersebut telah dibuat sejak tahun 2015 yang lalu dan diperkenalkan oleh Perkumpulan Peduli Satwa Indonesian Society for Animal Welfare (ISAW). Aplikasi ini merupakan platform penilaian dengan melibatkan warga, khususnya pengunjung untuk menilai kondisi satwa di kebun binatang secara praktis.

Direktur Eksekutif ISAW, Kinanti Kusumawardani mengatakan, penilaian yang digunakan Zoo Recapp mengacu pada metode penilaian terstandar Zoo Exhibit Quick Audit Process (ZEQAP). Penilaian tersebut merupakan metode ilmiah yang dapat digunakan publik dalam melakukan monitoring dan penilaian kebun binatang. Melalui aplikasi Zoo Recapp, para pengguna dapat langsung menjawab serangkaian pertanyaan terkait kesejahteraan satwa pada kandang atau area tertentu di kebun binatang.

“Melalui Zoo Recapp, kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjadi bagian dari solusi dengan rutin melakukan monitoring, penilaian, dan pelaporan kondisi kesejahteraan satwa di kebun binatang,” katanya, Sabtu (14/05/2016).

Tidak hanya berusaha menggalang kampanye kesejahteraan hewan lewat aplikasi, ISAW juga menggandeng organisasi lain yang memiliki visi yang sama seperti PROFAUNA Indonesia. Sebuah lembaga yang bergerak untuk perlindungan satwa liar dan hutan.

Zoo Recapp (Gambar: Zoo Recapp / Google Play Store)
info gambar

“Kami sangat mendukung kampanye yang dilakukan ISAW. Sudah saatnya kita mendorong peran serta aktif masyarakat untuk memantau, menilai, dan menyalurkan kepeduliannya untuk satwa,” ujar Koordinator PROFAUNA Jawa Barat Rinda Aunillah Sirait.

Kini masyarakat yang pergi ke kebun binatang tidak hanya belajar dan menikmati keberadaan satwa di sana, tetapi ikut mengawasi keberlangsungan hidupnya.

“Jadi karena ada tagging lokasi maka harus berada di kebun binatang untuk melaporkan kondisinya,” kata Rinda.

Beberapa kondisi yang bisa dilaporkan adalah tentang berapa jumlah satwa di tiap kandang, kebersihan dan luas kandang, jarak antara kandang dan pengunjung, ada tidaknya pembatas. Juga terkait makanan satwa, apakah pengunjung bisa memberi makan satwa atau tidak. Semuanya diukur berdasarkan standar internasional.

Rinda menjelaskan bahwa laporan semacam ini bukan hanya untuk mengkritik, tetapi juga mengapresiasi kebun binatang yang kondisinya sudah sesuai ketentuan. Sehingga aplikasi ini juga bisa berfungsi sebagai alat rating.

Menurutnya, melalui Zoo Recapp peningkatan kualitas kebun binatang akan lebih baik jika dibandingkan dengan cara protes dengan pemboikotan kebun binatang.

“Cara ini lebih baik daripada main boikot kebun binatang. Daripada boikot kan lebih baik kita perbaiki bersama-sama,” katanya.

Untuk kawan yang ingin turut berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan hewan di kebun binatang, kawan bisa mengunduh aplikasi Zoo Recap di Google Play Store secara gratis.

Mari berharap dengan adanya aplikasi ini eksistensi kebun binatang bisa menjadi wahana edukasi bagi masyarakat terlebih juga dapat menjadi suaka bagi kesejahteraan kekayaan fauna milik Indonesia.

Sumber : Pikiran Rakyat
Sumber Gambar Sampul : holland.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini