59 PTN di Indonesia Dapat Koneksi Internet Super Cepat Untuk Penelitian

59 PTN di Indonesia Dapat Koneksi Internet Super Cepat Untuk Penelitian
info gambar utama

Dukungan infrastruktur untuk dunia penelitian di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia terus ditingkatkan. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai pihak provider dari Indonesia Research and Education Network (IdREN) yang baru minggu lalu diluncurkan menyatakan siap membuka jalur pita lebar (bandwidth) sebesar 10Gbps. Terhitung sebanyak 59 PTN yang telah tergabung akan mendapatkan fasilitas koneksi internet tersebut.

“Kita siapkan bandwidth 10 Gbps untuk 59 PTN yang sudah bergabung di IdREN. Kedepan jika 134 PTN bergabung, tentu bandwidth akan ditambah,” ungkap Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin di Gedung Ditjen Belmawa, saat peluncuran IdREn di Jakarta, Jumat (13/5).

Baca juga: IdREN, Inovasi Dukung Pendidikan Negeri

Seperti dilansir Indo Telko, Awaludin mengatakan bahwa IdREN adalah salah satu aspek penting yang akan membantu perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia melalui Community, Content, Connectivity (3C) sehingga mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang baik. Harapannya, setiap lulusan perguruan tinggi akan semakin berkualitas dan mampu berpartisipasi dengan masyarakat dalam peningkatan produktivitas bangsa.

IdREN yang disiapkan untuk mampu mendukung data kecepatan sangat tinggi dalam keperluan penelitian yang berdasarkan pada 3S (Single Network, Sharing Collaboration Content & Research, dan Susainable Platform) akan menciptakan hasil research yang berkualitas.

Inisiatif kolaborasi jaringan penelitian ini sendiri diprakarsai oleh Telkom dengan melakukan inisiasi bersama tim AdHoc dari 5 Perguruan Tinggi besar di Indonesia (ITB, UGM, UI, ITS dan UB) sebagai hub koneksi backbone.

Telkom tidak hanya menyediakan jalur pita lebar dengan kecepatan tinggi, namun juga menyediakan berbagai aplikasi yang akan menunjang proses riset, serta pengembangan pembelajaran di seluruh PTN di Indonesia.

“Nanti agar semua PTN bergabung karena umumnya sudah menggunakan jaringan Telkom kami koneksikan IdREN. Singkatnya, mereka tak perlu keluar dana lagi sekitar 100 Mbps untuk koneksi penelitian. Soalnya rata-rata PTN itu sudah berlangganan bandwidth mulai 500 Mbps hingga 8 Gbps ke Telkom,” ujar Awaludin.

Sementara itu, Menristekdikti Mohammad Nasir mengungkapkan apresiasinya terhadap Telkom yang telah mendukung program ini melalui infrastruktur yang dimilikinya.

“Dulu saya langganan 180 Mbps bisa Rp 280 juta per bulan. Kalau sekarang mungkin sudah murah, 100 Mbps itu Rp 25 juta. Tetapi kalau dihitung duit, 10 Gbps itu setara Rp 2,5 miliar lho,” hitungnya.

Target output yang diharapkan oleh program ini adalah peningkatan publikasi ilmiah, utamanya di Asia Tenggara. Nasir mengungkapkan bahwa saat ini jumlah publikasi ilmiah Indonesia berada di angka 8 ribu. Angka tersebut masih berada dibawah Thailand yang telah mencapai 12 ribu publikasi.

Sumber : Indo Telko
Sumber Gambar Sampul :flhsi.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini