Main Ke Pulau Tabuhan, Pulau Penuh Pesona di Banyuwangi

Main Ke Pulau Tabuhan, Pulau Penuh Pesona di Banyuwangi
info gambar utama

Pulau di Indonesia tak akan pernah ada habisnya jika dinikmati keindahannya satu persatu, mungkin butuh waktu seumur hidup untuk menjelajah semua tempat indah di Indonesia. Sebagai anak pantai (ciyeee!) senang sekali rasanya ketika mendapat kesempatan untuk menginjakkan kaki di sebuah lokasi yang konon katanya 35 tahun lagi akan lenyap karena efek perubahan iklim.

1. Persiapan menuju pulau Tabuhan

Golden Sunrise

Golden Sunrise

Sejak subuh, aku dan teman-teman #IniPlesirku sudah heboh semangat untuk berangkat menuju lokasi yang katanya sepi, tenang namun menyimpan sejuta pesona bawah laut yang luar biasa. Untuk tiba di lokasi, waktu yang diperlukan kurang lebih 45 menit sampai dengan 1 jam. Perahu yang digunakan bisa muat sampai dengan kurang lebih 7 – 12 orang, dengan biaya kurang lebih 350-500 ribu. Jangan lupa bawa cemilan, gorengan atau bekal makan siang karena sesampainya di Tabuhan nanti tidak akan ada warung yang jual makanan. Saran juga nih untuk kamu yang mabuk laut, sebelum menaiki kapal sebaiknya minum obat dulu supaya ga mabuk, karena kan ombak laut menuju Tabuhan cukup besar, apalagi ketika waktu musim ombak besar.

2. Perjalanan menuju Pulau Tabuhan

Wefie Is A Must!

Wefie Is A Must!

Sebaiknya kalian yang mau main ke pulau Tabuhan, melakukan perjalanan dengan perahu mulai berangkat jam 6 atau 7 pagi karena lebih dari jam itu matahari sudah terasa sangat terik. Perjalanan menuju pulau Tabuhan ini cukup lama, ada baiknya kalian menikmatinya dengan seru-seruan bareng teman. Seperti yang aku lakukan dengan teman-temanku, wefie alias foto bareng menjadi hal yang tak boleh terlewatkan.

Mengabadikan serunya perjalanan bersama teman dalam bingkai foto menjadi pengingat bahwa kami pernah bahagia bersama.

3. Selamat datang di pulau Tabuhan. Time to explore!

Time To Explore

Time To Explore

Yeaiy! Sesampainya di Tabuhan, aku dan rombongan hore teman-teman #IniPlesirku langsung berlarian di pantai mencari tempat untuk menaruh barang-barang dan memakai sunblock, harus dan wajib banget deh pakai sunblock kalau nggak mau gosong kulitnya sehabis snorkling disini. Aku dan temanku Lalu Abdul Fatah langsung ambil peralatan snorkling dan lari menuju lautan lepas yang biru airnya daritadi seolah melambai minta diceburin banget. Beberapa teman lain ada yang berjalan kaki menelusuri pinggir pantai, ada juga yang hanya sekadar duduk santai mengobrol sambil curhat. Waktu yang pas untuk main ke Tabuhan adalah pagi hari karena sinar matahari tidak terlalu panas, dan ombaknya juga tidak terlalu besar untuk snorkling.

4. Asal usul pulau Tabuhan

Snorkling Yuk!

Snorkling Yuk!

Seperti yang aku ceritakan sebelumnya bahwa lokasi ini sepi dan tenang sekali, tidak ada satupun bangunan di lokasi ini. Usut punya usut ternyata Pulau Tabuhan yang berada di perairan Selat Bali selama ini merupakan pulau kosong. Pulau seluas 5 hektar ini memiliki kekayaan berupa keindahan alam di bawah laut. Pada 2010, PT Safari International Resort dari Maladewa mengajukan proposal ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengelola Pulau Tabuhan sebagai kawasan wisata bahari. Perusahaan itu berencana menyewa pulau tersebut selama 30 tahun dengan nilai investasi Rp 100 miliar. Namun rencana itu batal karena Pulau Tabuhan hanya boleh dikelola melalui mekanisme lelang. Pantas saja di pulau ini tidak ada aktivitas atau kehidupan apapun, hanya ramai di pagi hingga sore hari dikunjungi wisatawan lokal maupun internasional.

5. Transportasi menuju pulau Tabuhan, dari Surabaya atau Denpasar.

Bakau Kering di Pulau Tabuhan

Bakau Kering di Pulau Tabuhan

Nah, untuk kalian yang pengen ke lokasi ini bisa naik kereta api, bus, travel, dianter gebetan atau mantan juga bisa #eh.

Dari Surabaya
– Kereta Api: Dari kota Surabaya, kamu bisa naik kereta api dari stasiun Gubeng dan turun di tujuan Stasiun Banyuwangi Baru yang ada di Ketapang. Sampe situ kamu bisa menggunakan jasa ojek/sewa mobil ke arah utara dengan tujuan ke Desa Bangsring untuk menyewa kapal nelayan guna menyeberang ke Pulau Tabuhan. Lama penyeberangan sekitar 45-60 menit.
– Bus: Dari terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo, kamu bisa naik bus jurusan ke Banyuwangi dan turun di terminal Brawijaya Karangente Banyuwangi. Dari situ kamu bisa sewa mobil untuk mengantar ke desa Bangsring dengan durasi perjalanan sekitar 15-30 menit. Lalu sampai di Bangsring tinggal Anda sewa kapal nelayan untuk menyeberang ke Pulau Tabuhan.
– Travel: Paling praktis ketika Anda menggunakan jasa travel mobil. Dari Surabaya kamu akan di antar ke daerah desa Bangsring kec. Wongsorejo dengan rute perjalanan travel via jalur utara Situbondo. Sehingga kamu langsung sampai di Desa Bangsring dengan lebih cepat dan tinggal menyewa kapal nelayan untuk menyeberang.

Dari Denpasar
– Bus: Dari terminal Mengwi Denpasar, kamu langsung aja naik bus jurusan Banyuwangi dan turun di Pelabuhan Ketapang. Sesampainya disitu, kamu bisa menggunakan jasa ojek/sewa mobil ke arah utara dengan tujuan ke Desa Bangsring untuk menyewa kapal nelayan guna menyeberang ke Pulau Tabuhan. Lama penyeberangan sekitar 30 menit.
– Travel: Paling praktis kamu menggunakan jasa travel Banyuwangi, dari Denpasar kamu minta saja di antarkan ke desa Bangsring namun biasanya ada biaya tambahan travel sekitar 20.000 s/d 50.000. Sampai di Bangsring, langsung sewa kapal nelayan untuk di antarkan menyeberang ke Pulau Tabuhan.

6. Pesan untuk para pejalan

Catatan Kaki

Catatan Kaki

Yuk, belajar dari kesalahan masa lalu. Banyak tempat wisata baru yang rusak dan menjadi buruk rupa karena ulah tangan-tangan jahil yang coret-coret dan buang sampah sembarangan. Mari jadi para pejalan yang mampu menjaga kelestarian dan keindahan alam yang kalian datangi.

Pejalan yang baik tidak mengambil apapun kecuali foto. Tidak meninggalkan apapun kecuali jejak langkah dan kerinduan untuk datang kembali.



Sumber : www.heiupito.com
Sumber Gambar Sampul : www.heiupito.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini