Sumur Gumuling, Masjidnya Raja-raja Yogyakarta

Sumur Gumuling, Masjidnya Raja-raja Yogyakarta
info gambar utama

Bila anda ke Jogja jangan lupa untuk mampir ke salah satu tempat unik dan menarik ini. Sumur Gumuling namanya, bangunan ini terletak di kompleks Pesanggrahan Tamansari milik Keraton Yogyakarta.

Nah yang unik, Sumur Gumuling ini merupakan masjid pada era Sri Sultan Hamengku Buwono I dan II, dibangun atas perintah Sri Sultan Hamengku Buwono I Tahun Jawa Ehe 1684 atau 1758 M. Meskipun berfungsi sebagai masjid, Sumur Gumuling bentuknya tidak seperti kebanyakan Masjid, melainkan bentuknya menyerupai sumur dan dalam.

Adapun tempat yang digunakan untuk ibadah adalah lantai yang melingkar di lantai pertama dan kedua. Lantai satu yang berada di bawah tanah diperuntukkan bagi jamaah wanita.

Di salah satu ruangan di Sumur Gumuling/GNFI-Kris
info gambar

Sumur Gumuling tak butuh pengeras suara, sebab atapnya yang bulat menciptakan ruang berakustik baik sehingga suara imam tetap bisa terdengar. Empat tangga mengarah ke sebuah pelataran kecil, lalu satu tangga mengarah ke lantai dua. Kelimanya merupakan simbol dari rukun Islam.

Meskipun di bawah tanah, ruangan ini cukup terang karena banyak cahaya yang masuk berasal dari lingkaran dalam bangunan yang berbentuk sumur dan tanpa atap. Lantai satu ini memiliki satu ceruk dinding sebagai mihrab, tempat pengimaman, dan delapan pintu lengkung yang menyerupai ruang pengimaman di sebelah barat.

Selain tempat ibadah pada dulunya, dan wisata pada saat ini. Sumur Gumuling juga tempat yang pas untuk menyepi. Tiap sudutnya memberi ketenangan bagi siapa saja yang berkunjung.

Nah ada baiknya jika anda merencanakan ke Jogja wajib untuk ke tempat satu ini.

*Artikel ini merupakan program dari #JelajahIndonesia, sebuah program GNFI bekerjasama dengan Citilink dan Aerotrans untuk Perjalanan mengangkat kembali Potensi dan Inspirasi Indonesia.

Sumber Gambar Sampul : GNFI-Kris

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini